Salin Artikel

KPK Harap Kemenkumham Konsisten Benahi Sistem Pemasyarakatan

Febri berharap Kemenkumham, khususnya Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, konsisten dan tegas dalam memperbaiki sistem pemasyarakatan.

"Itu bisa jadi awal perbaikan di sana. Jadi tidak berhenti hanya pada sidak, perbaikan-perbaikan perlu dilakukan secara konsisten," kata Febri di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (24/7/2018).

KPK ingin memastikan Kemenkumham bisa menjamin tingkat keamanan di lapas serta menjaga integritas pejabat dan petugas di lapas.

Menurut Febri, wacana-wacana pemindahan narapidana korupsi ke lapas lain tak akan bisa sukses jika integritas para pejabat dan petugas lapas masih buruk.

"Jadi concern KPK menyebut kajian (wacana pemindahan napi korupsi ke lapas lain) yang lebih lanjut dan lebih rinci, terutama penguatan terhadap sistem keamanan dan integritas orang di lapas. Jangan sampai ini terus berulang," kata dia.

KPK juga berkaca pada survei integritas yang dilakukan sekitar tahun 2007-2008 silam. Pada waktu itu, KPK memberikan penilaian rendah atas toleransi dan mudahnya para pejabat dan petugas lapas menerima gratifikasi.

"Nah itu yang pernah kami paparkan ke Kemnkumham dan Dirjen PAS, dan lalu ditindaklanjuti pada tahun 2009-2011 melalui pemantauan dan usulan pemenuhan perbaikan. Tapi sayang memang usulan perbaikan tidak begitu dsambut baik oleh pihak berwenang dan terkait," ujar Febri.

Hal itulah yang menyebabkan praktik suap di lapas masih bisa berlangsing hingga saat ini. Oleh karena itu Febri menekankan keseriusan Kemenkumham dalam melakukan perbaikan.

"Harus ditunjukkan secara konsisten, tidak bisa hanya sporadis apalagi kalau hanya menyalahkan oknum tertentu," kata dia.

Febri mengungkapkan, KPK siap membantu Kemenkumham jika dibutuhkan untuk memperkuat program pencegahan korupsi di lapas.

Ia juga pernah menilai praktik suap di lapas membuat kerja KPK dalam pemberantasan korupsi jadi sia-sia.

"Kerja keras penyidik dan penuntut umum memproses dan membuktikan kasusnya menjadi nyaris sia-sia jika terpidana korupsi masih mendapat ruang transaksional di lapas dan menikmati fasilitas berlebihan dan bahkan dapat keluar masuk tahanan leluasa," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/25/09551601/kpk-harap-kemenkumham-konsisten-benahi-sistem-pemasyarakatan

Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke