Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lucky Hakim Bantah Dibajak Nasdem dan Dimodali Rp 2 Miliar

Kompas.com - 04/07/2018, 12:42 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran yang menjadi anggota DPR, Lucky Hakim, membantah dibajak oleh Partai Nasdem dengan iming-iming uang sebesar Rp 2 miliar.

Ia mengaku tidak menerima sepeserpun uang dari Nasdem. Menurut Lucky, Nasdem hanya menjanjikan bantuan alat peraga kampanye seperti kaus dan bendera.

"Jadi enggak benar (dibajak). Saya tidak menerima uang sepeser pun sampai saat ini," kata Lucky saat dihubungi, Rabu (4/7/2018).

"Saya rasa kalau partai memberikan modal semacam logistik, misalnya kaya bendera, itu sangat wajar. Yang seperti itu kan mungkin dihitung-hitung sekitar, ya ekuivalen mungkin dengan uang sekitar Rp 2 miliar," lanjut dia.

Baca juga: PAN Klaim Kadernya Dibajak Nasdem dan Dimodali Rp 2 Miliar

Ia mengaku, tidak dibajak Nasdem, melainkan dipecat PAN, lantas bergabung ke Nasdem dan mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) 2019.

Menurut Lucky, Nasdem partai yang baik lantaran tak meminta mahar dan memotong penghasilan anggota fraksinya di DPR.

Lucky menambahkan PAN memecatnya dari keanggotaan di Fraksi PAN di DPR melalui rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN pada 31 Januari 2018.

Ia mengklaim, diganti karena dituding mencuri suara Intan Fitriana Fauzi pada Pileg 2014. Kini, posisi Lucky di DPR digantikan Intan.

Baca juga: Nasdem Minta PAN Introspeksi soal Hengkangnya Lucky Hakim

Ia membantah mencuri suara Intan pada Pileg 2014. Lucky bahkan pernah melaporkan Intan ke polisi atas tuduhan pencurian suara itu.

"Itu history-nya ada di google, Lucky Hakim pernah melaporkan Intan Fauzi ke polisi. Itu tahun 2014 sebelum pelantikan karena saya dituduh mencuri suara," kata Lucky.

Lucky mengklaim diancam PAN untuk digantikan Intan sejak sebelum dilantik sebagai anggota DPR, yakni sebelum Oktober 2014.

Baca juga: Raffi Ahmad hingga Rhoma Irama Berencana Jadi Caleg dari PAN

Padahal, kata Lucky, ia memang mendapat banyak suara di Dapil Jawa Barat VI sebanyak 58.000 suara.

"Saya enggak mau (diganti). Saya bilang bukan begini caranya. Kalau merekrut artis, harus fair. Jangan setelah jadi lalu diambil, dipecat, dan ini terjadi bisa dilihat di PAN itu ada beberapa yang seperti ini," lanjut dia.

Ketua DPP PAN sebelumnya Yandri Susanto sebelumnya mengklaim kadernya Lucky Hakim dibajak oleh Nasdem untuk dicalonkan sebagai anggota legislatif pada Pileg 2019.

Bahkan, Yandri mengklaim, Nasdem memodali Lucky dengan uang sebesar Rp 2 miliar.

"Lucky Hakim Saja ke Nasdem kan. mengundurkan diri karena sudah dikasih DP (down payment) sama Nasdem, si Lucky-nya. Berarti kan Lucky-nya mata duitan juga kan," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/7/2018).

"Setahu saya Rp 2 miliar DP-nya. Kalau dari WA-nya yang disebarkan ke kami itu dia DP Rp 2 miliar, terus nanti dikasih lagi logistik atau apa. Itu pengakuan dari Lucky," lanjut Yandri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com