Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Exit Poll" SMRC: Jokowi Ungguli Prabowo di 5 Provinsi

Kompas.com - 03/07/2018, 17:44 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani menyatakan, berdasarkan exit poll pada Pilkada Serentak 2018 di 6 provinsi, elektabilitas Presiden Joko Widodo unggul di 5 provinsi.

Sementara itu, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto unggul di 1 provinsi.

Keunggulan Jokowi ada di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan. Sementara Prabowo unggul di Jawa Barat.

Baca juga: Hasil Pilkada Disebut Jadi Modal Kuat Bagi Jokowi Menuju Pilpres

Exit poll tersebut dilakukan sesaat setelah pemilih meninggalkan tempat pemungutan suara (TPS) pada pilkada di 6 provinsi, Rabu (27/6/2018) silam.

Pertanyaan yang diajukan adalah jika Pemilihan Presiden 2019 digelar saat pilkada, siapa yang akan dipilih menjadi presiden di antara dua nama tersebut.

Menurut Deni, 5 provinsi tersebut merupakan basis kantong suara Jokowi. Sementara Jawa Barat adalah basis kantong suara Prabowo.

Baca juga: Exit Poll SMRC: Di Jabar Elektabilitas Prabowo 51 Persen, Jokowi 40 Persen

Dari temuan exit poll itu, kata dia, pengalaman di Pilpres 2014 juga masih membekas di kalangan responden.

"Jawa Tengah, Jawa Timur, Pemilu 2014 (Jokowi) juga unggul. Sumut, Kalbar, Sulsel juga (Jokowi) unggul. Sebenarnya itu wilayah kantong-kantongnya Jokowi dan Jawa Barat kantongnya Prabowo," kata Deni dalam Rilis Exit Poll SMRC Pemilihan Gubernur di 6 Provinsi, di kantor SMRC, Jakarta, Selasa (2/7/2018).

Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni IrvaniDYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani

"Jadi, kalau bicara kesimpulan sampai saat ini, belum ada banyak perubahan ternyata. Pilpres 2014 ini ternyata masih berbekas," sambung Deni.

Baca juga: Jusuf Kalla Tegaskan Dukungannya untuk Jokowi di Pilpres 2019

Dalam rilis exit poll SMRC di Pilkada Jawa Barat, responden yang memilih Jokowi sebesar 40,3 persen, Prabowo sebesar 51,2 persen dan 8,5 persen lainnya tidak menjawab atau merahasiakan jawabannya.

Di Jawa Tengah, responden yang memilih Jokowi sebanyak 73,1 persen, Prabowo sebesar 19,7 persen dan 7,2 persen tidak menjawab atau merahasiakan jawabannya.

Dalam exit poll Pilkada Jawa Timur, responden yang memilih Jokowi sebanyak 64,2 persen, Prabowo sebesar 28,3 persen dan 7,5 persen lainnya tidak menjawab atau merahasiakan jawabannya.

Baca juga: Bangga Hasil Pilkada Jabar-Jateng, PKS Belum Tentu Usung Prabowo Jadi Capres

Di Sumatera Utara, responden yang memilih Jokowi sebanyak 52,8 persen, Prabowo sebesar 40,4 persen, dan 6,8 persen tidak menjawab atau merahasiakan jawabannya.

Di Sulawesi Selatan, responden yang memilih Jokowi sebanyak 50 persen, Prabowo sebesar 38,4 persen, dan 11,6 persen tidak menjawab atau merahasiakan jawabannya.

Sementara di Kalimantan Barat, responden yang memilih Jokowi sebanyak 58,4 persen, Prabowo sebesar 35 persen, dan 6,6 persen tidak menjawab atau merahasiakan jawabannya.

Baca juga: Sandiaga: Banyak Harapan Prabowo-Anies Berpasangan pada Pilpres 2019

Dari temuan exit poll di Jawa Barat, Deni menjelaskan sentimen terhadap Prabowo cukup besar. Ia mencontohkan, sentimen itu berpengaruh atas kenaikan suara Sudrajat-Akhmad Syaikhu pada Pilkada Jawa Barat.

"Di Jawa Barat sentimen terhadap Prabowo mengangkat kenaikan suara Sudrajat-Syaikhu secara sangat signifikan hingga melewati suara Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dan mendekati suara Ridwan-UU," katanya.

Selain itu, Deni menilai kampanye #2019GantiPresiden juga berpengaruh di Jawa Barat dibandingkan daerah lainnya. Kekuatan mesin partai pendukung Prabowo, Gerindra dan PKS juga dinilainya jauh lebih besar.

Baca juga: Enggan Tanggapi Pilkada, Prabowo Hanya Sebut Rakyat Ingin Perubahan

Metode sampel exit poll ini menggunakan stratified two stage random sampling.

Adapun prosedurnya terdiri dari populasi dikelompokkan menurut wilayah kabupaten dan kota. Lalu masing-masing kabupaten dan kota dipilih TPS sebagai primary sampling unit dengan jumlah proporsional.

Kemudian di masing-masing TPS dipilih empat orang yang baru keluar dari TPS dengan memilih pada waktu yang ditentukan secara acak.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Exit poll ini dibiayai secara mandiri oleh SMRC.

Kompas TV Litbang Kompas telah melakukan exit poll Pilkada Serentak tingkat gubernur di Jawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com