Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Exit Poll" SMRC: Di Jabar Elektabilitas Prabowo 51 Persen, Jokowi 40 Persen

Kompas.com - 03/07/2018, 16:02 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani menyatakan berdasarkan exit poll pada Pilkada Jawa Barat 2018, elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto unggul dibanding Presiden Joko Widodo.

Exit poll tersebut dilakukan sesaat setelah pemilih meninggalkan tempat pemungutan suara (TPS) pada Pilkada Jawa Barat, Rabu (27/6/2018) silam. Dalam exit poll SMRC di Jabar, terdapat 1.580 responden yang dipilih secara acak.

Pertanyaan yang diajukan adalah jika Pemilihan Presiden 2019 digelar saat pilkada, siapa yang akan dipilih menjadi presiden di antara dua nama tersebut.

Baca juga: Exit Poll SMRC: Jokowi Kalah di Jawa Barat

Hasilnya, elektabilitas Prabowo 51,2 persen, sedangkan Jokowi sebesar 40,3 persen. Sementara 8,5 persen lainnya merahasiakan jawaban atau tidak menjawab.

"Pemilih Jabar lebih banyak mendukung Prabowo sebagai presiden dengan elektabilitas 51,2 persen, Jokowi 40,3 persen. Jadi Prabowo menang kalau digelar pemilihan waktu itu (Pilkada Jabar)," kata Deni dalam Rilis Exit Poll SMRC Pemilihan Gubernur di 6 Provinsi, di kantor SMRC, Jakarta, Selasa (2/7/2018).

Menurut Deni, dalam Pilkada Jabar, dari 51,2 persen pemilih Prabowo, sebanyak 44 persen memilih Sudrajat-Akhmad Syaikhu, 27 persen mencoblos Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, 22 persen memilih Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dan 8 persen memilih Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan.

Sedangkan dari 40,3 persen yang memilih Jokowi, 39 persen memilih pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, 31 persen Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, 18 persen Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan, dan 12 persen Sudrajat-Akhmad Syaikhu.

Dari temuan exit poll itu, Deni menjelaskan sentimen terhadap Prabowo berperan signifikan atas kenaikan suara Sudrajat-Syaikhu dibandingkan survei-survei sebelumnya.

"Di Jawa Barat sentimen terhadap Prabowo mengangkat kenaikan suara Sudrajat-Syaikhu secara sangat signifikan hingga melewati suara Deddy Mizar-Dedi Mulyadi dan mendekati suara Ridwan-UU,"

Selain itu, Deni menilai kampanye "2019 Ganti Presiden" dinilai berpengaruh di Jawa Barat dibandingkan daerah lainnya. Mesin partai pendukung Prabowo, yaitu Gerindra dan PKS juga jauh lebih besar dan membuat kampanye menjadi efektif.

Baca juga: Sandiaga: Banyak Harapan Prabowo-Anies Berpasangan pada Pilpres 2019

Metode sampel exit poll ini menggunakan stratified two stage random sampling. Adapun prosedurnya terdiri dari populasi dikelompokkan menurut wilayah kabupaten dan kota, lalu masing-masing kabupaten dan kota dipilih TPS sebagai primary sampling unit dengan jumlah proporsional.

Kemudian di masing-masing TPS dipilih empat orang yang baru keluar dari TPS memilih pada waktu yang ditentukan secara acak. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Exit poll ini dibiayai secara mandiri oleh SMRC.

Kompas TV Partai Gerindra memastikan tidak ada tempat untuk Amien Rais di bursa capres-cawapres, karena Gerindra sudah pasti mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kemenkumham dan Komnas HAM Gelar Peringatan Hari HAM Sedunia, Tema Harmoni dalam Keberagaman

Kemenkumham dan Komnas HAM Gelar Peringatan Hari HAM Sedunia, Tema Harmoni dalam Keberagaman

Nasional
Di Hadapan Pimpinan Ponpes, Mahfud Janji Beri Perhatian Penuh pada Pesantren jika Terpilih

Di Hadapan Pimpinan Ponpes, Mahfud Janji Beri Perhatian Penuh pada Pesantren jika Terpilih

Nasional
Di Hadapan Pimpinan Ponpes dan Dewan Masjid, Hary Tanoe Klaim Said Aqil Dukung Mahfud

Di Hadapan Pimpinan Ponpes dan Dewan Masjid, Hary Tanoe Klaim Said Aqil Dukung Mahfud

Nasional
Hary Tanoe Sebut Parpol Pengusung Ganjar-Mahfud Tak Pernah Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

Hary Tanoe Sebut Parpol Pengusung Ganjar-Mahfud Tak Pernah Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Soal Cegah Konflik Kepentingan, Ketua KPK Nawawi Singgung Sikap Eks Kapolri Hoegeng Tutup Toko Bunga Miliknya

Soal Cegah Konflik Kepentingan, Ketua KPK Nawawi Singgung Sikap Eks Kapolri Hoegeng Tutup Toko Bunga Miliknya

Nasional
Didakwa Terima Suap Rp 11 Miliar, Sekretaris MA Hasbi Hasan: Bukti Nanti di Persidangan

Didakwa Terima Suap Rp 11 Miliar, Sekretaris MA Hasbi Hasan: Bukti Nanti di Persidangan

Nasional
Skor Penanganan Perkara Turun, KPK Diimbau Tutup Celah Kebocoran Perkara

Skor Penanganan Perkara Turun, KPK Diimbau Tutup Celah Kebocoran Perkara

Nasional
Banyak Pelanggaran, KPK Diimbau Benahi Sistem Integritas Internal

Banyak Pelanggaran, KPK Diimbau Benahi Sistem Integritas Internal

Nasional
KPK Disarankan Kembali Independen Supaya Sesuai Tujuan Pendirian

KPK Disarankan Kembali Independen Supaya Sesuai Tujuan Pendirian

Nasional
Integritas KPK Saat Ini Dinilai yang Paling Buruk

Integritas KPK Saat Ini Dinilai yang Paling Buruk

Nasional
Skor Independensi KPK Anjlok Sejak Penerapan UU Baru

Skor Independensi KPK Anjlok Sejak Penerapan UU Baru

Nasional
Tolak Draf RUU DKJ soal Gubernur Ditunjuk Presiden, Fraksi PKS: Jangan Kebiri Hak Demokrasi Warga

Tolak Draf RUU DKJ soal Gubernur Ditunjuk Presiden, Fraksi PKS: Jangan Kebiri Hak Demokrasi Warga

Nasional
Kampanye di Aceh, Cak Imin Ungkap Keinginan Angkat Menteri Urusi Pesantren

Kampanye di Aceh, Cak Imin Ungkap Keinginan Angkat Menteri Urusi Pesantren

Nasional
Kunjungi Pasar Kangkung di Lampung, Mendag Zulkifli Hasan Sebut Pasokan Bapok Melimpah

Kunjungi Pasar Kangkung di Lampung, Mendag Zulkifli Hasan Sebut Pasokan Bapok Melimpah

Nasional
Hakim Putuskan Sidang Hasbi Hasan dan Dadan Tri Digabung

Hakim Putuskan Sidang Hasbi Hasan dan Dadan Tri Digabung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com