JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani menyatakan berdasarkan exit poll pada Pilkada Jawa Barat 2018, elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto unggul dibanding Presiden Joko Widodo.
Exit poll tersebut dilakukan sesaat setelah pemilih meninggalkan tempat pemungutan suara (TPS) pada Pilkada Jawa Barat, Rabu (27/6/2018) silam. Dalam exit poll SMRC di Jabar, terdapat 1.580 responden yang dipilih secara acak.
Pertanyaan yang diajukan adalah jika Pemilihan Presiden 2019 digelar saat pilkada, siapa yang akan dipilih menjadi presiden di antara dua nama tersebut.
Baca juga: Exit Poll SMRC: Jokowi Kalah di Jawa Barat
Hasilnya, elektabilitas Prabowo 51,2 persen, sedangkan Jokowi sebesar 40,3 persen. Sementara 8,5 persen lainnya merahasiakan jawaban atau tidak menjawab.
"Pemilih Jabar lebih banyak mendukung Prabowo sebagai presiden dengan elektabilitas 51,2 persen, Jokowi 40,3 persen. Jadi Prabowo menang kalau digelar pemilihan waktu itu (Pilkada Jabar)," kata Deni dalam Rilis Exit Poll SMRC Pemilihan Gubernur di 6 Provinsi, di kantor SMRC, Jakarta, Selasa (2/7/2018).
Menurut Deni, dalam Pilkada Jabar, dari 51,2 persen pemilih Prabowo, sebanyak 44 persen memilih Sudrajat-Akhmad Syaikhu, 27 persen mencoblos Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, 22 persen memilih Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dan 8 persen memilih Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan.
Sedangkan dari 40,3 persen yang memilih Jokowi, 39 persen memilih pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, 31 persen Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, 18 persen Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan, dan 12 persen Sudrajat-Akhmad Syaikhu.
Dari temuan exit poll itu, Deni menjelaskan sentimen terhadap Prabowo berperan signifikan atas kenaikan suara Sudrajat-Syaikhu dibandingkan survei-survei sebelumnya.
"Di Jawa Barat sentimen terhadap Prabowo mengangkat kenaikan suara Sudrajat-Syaikhu secara sangat signifikan hingga melewati suara Deddy Mizar-Dedi Mulyadi dan mendekati suara Ridwan-UU,"
Selain itu, Deni menilai kampanye "2019 Ganti Presiden" dinilai berpengaruh di Jawa Barat dibandingkan daerah lainnya. Mesin partai pendukung Prabowo, yaitu Gerindra dan PKS juga jauh lebih besar dan membuat kampanye menjadi efektif.
Baca juga: Sandiaga: Banyak Harapan Prabowo-Anies Berpasangan pada Pilpres 2019
Metode sampel exit poll ini menggunakan stratified two stage random sampling. Adapun prosedurnya terdiri dari populasi dikelompokkan menurut wilayah kabupaten dan kota, lalu masing-masing kabupaten dan kota dipilih TPS sebagai primary sampling unit dengan jumlah proporsional.
Kemudian di masing-masing TPS dipilih empat orang yang baru keluar dari TPS memilih pada waktu yang ditentukan secara acak. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Exit poll ini dibiayai secara mandiri oleh SMRC.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.