Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangga Hasil Pilkada Jabar-Jateng, PKS Belum Tentu Usung Prabowo Jadi Capres

Kompas.com - 02/07/2018, 19:03 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden PKS Sohibul Iman mengaku bangga dengan hasil pilkada di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Sebab, raihan suara pasangan calon kepala daerah yang mereka usung mampu menjungkirbalikan prediksi sejumlah lembaga survei.

Hasil itu, menurut Sohibul, diperoleh lantaran mesin partai bekerja ekstra keras untuk mendongkrak elektabilitas pasangan calon yang diusung PKS di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Sebagian Pendukung Deddy Mizwar Pilih Paslon PKS

Hasilnya, berdasarkan hitung cepat Litbang Kompas, pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang diusung PKS berhasil meraup 29,53 persen suara.

Sedangkan pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah yang diusung PKS di Jawa Tengah berhasil meraup 41,66 persen suara.

Diketahui Jawa Barat dan Jawa Tengah merupakan dua provinsi dengan jumlah pemilih yang sangat besar untuk Pilpres 2019.

Baca juga: PKS: #2019GantiPresiden Sukses Dongkrak Suara Sudrajat-Syaikhu

Namun demikian, hal itu tak kunjung memastikan sikap PKS untuk mengusung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres.

Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan pembicaraan ihwal capres yang akan diusung partainya hingga kini belum selesai.

"Ya ini proses masih belum selesai, jadi kami akan terus memproses ini," kata Sohibul di Kantor DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta, Senin (2/7/2018).

Baca juga: Koalisi Gerindra-PKS Kalah Pilkada Provinsi di Jawa Versi Quick Count

Ia menilai dalam berpolitik partai harus rasional. Ia mengakui saat ini PKS sangat intensif membicarakan koalisi di Pilpres 2019 dengan Gerindra.

Namun, ia mengatakan, bukan berarti PKS menutup komunikasi dengan partai lain untuk mengusung capres lain.

Karena itu, lanjut Sohibul, saat ini muncul wacana mencalonkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres bersama mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebagai cawapresnya.

Baca juga: PKS Sebut Ahmad Heryawan Cawapres Terkuat di Partai

"Saya sudah berulang kali menyampaikan politik itu ada rasionalitasnya. Salah satu rasionalitasnya adalah komunikasi kami dengan Gerindra itu sudah paling intens. Tentu itu menjadi prioritas," kata dia.

"Tapi tidak menutup kemungkinan yang lain. Jadi rasionalitas politik tetep kita gunakan walapun proses sangat dinamis," lanjut Sohibul.

Kompas TV Debat pasangan calon pemimpin Jawa Barat kedua sempat diwarnai kericuhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com