Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Asian Games, Kapolri Janji Tekan Kejahatan Jalanan

Kompas.com - 03/07/2018, 16:03 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian ikut menyoroti kejahatan jalanan yang kembali marak terjadi. Ia pun memastikan, Polri tak akan tinggal diam.

"Saya akan berikan highlight untuk meningkatkan operasi nanti saya ada video conference," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Dalam video conference, Kapolri akan memberikan perintah atau arahan secara langsung kepada para Kapolda dan jajaran terkait kejahatan jalanan.

Kapolri berjanji akan menekan aksi-aksi kejahatan jalanan melalui peningkatan operasi atau patroli kepolisian Hal itu dilakukan karena pada 18 Agustus 2018, Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games.

Baca juga: Waspada, Penjambretan Kian Marak di Jakarta

"Saya akan tekan (kejahatan jalanan) jelang Asian Games ini," kata mantan Kapolda Papua itu.

"Semua wilayah lakukan operasi kejahatan jalanan terutama begal agar tamu-tama kita enggak terganggu terutama masyarakat kita sendiri," sambung

Sebelumnya, aksi penjambretan terjadi bertubi-tubi di Jakarta dalam kurun waktu sekitar sebulan terakhir. Tak hanya barang berharga yang dirampas, aksi penjambretan juga menyebabkan korban luka, bahkan kehilangan nyawa.

Hari Minggu (1/7/2018) lalu, seorang perempuan berinisial W (37) meninggal dunia saat mempertahankan barangnya ketika menjadi korban penjambretan di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Baca juga: Tiket Asian Games Terlalu Mahal, Sandiaga Akan Diskusi dengan INASGOC

Beberapa pekan sebelumnya, penjambretan juga terjadi dan menimpa Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Syarief Burhanudin. Peristiwa ini terjadi pada 24 Juni 2018. Kali ini aksi penjambretan terjadi pagi hari.

Rentetan peristiwa penjambretan terjadi di kawasan Sudirman hingga Tosari, Jakarta Pusat, pada 17 Juni lalu sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu sejumlah pengendara menjadi korban penjambretan oleh seseorang dengan ciri-ciri yang mirip.

Menurut keterangan korban, penjambret menggunakan pakaian tertutup serba hitam dengan helm tipe full face dan mengendarai sepeda motor jenis CBR.

Kompas TV De Jakabaring diharapkan dapat menjadi wisata alternatif untuk semua masyarakat dan wisatawan yang senang berswafoto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com