Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Bantah Tutupi Investigasi Korban Pembunuhan Masyarakat Sipil di Papua

Kompas.com - 02/07/2018, 20:21 WIB
Yoga Sukmana,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto membantah jika pihaknya dianggap menutup-nutupi investigasi kasus pembunuhan masyarakat sipil di Papua.

Bantahan itu disampaikan setelah Amnesty Internasional merilis laporan terkait adanya 69 kasus pembunuhan masyarakat sipil di luar hukum atau unlawful killings di Papua.

"Kalau mau ditanyakan ke Polda Papua silakan tanya surat perintah penyelidikan-nya seperti apa," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (2/7/2018).

Baca juga: Polri Minta Amnesty Internasional Fair Soal Laporan Pembunuhan di Papua

Meski begitu, Setyo mengingatkan masyarakat bahwa Polri tidak mungkin membuka seluruh data ke publik. Sebab hal itu menyangkut dengan penyelidikan atau penyidikan kasusnya.

Berdasarkan Pasal 17 UU Nomor 8 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, ada sejumlah informasi yang dikecualikan. Diantaranya informasi publik yang bisa menghambat proses penyelidikan dan penyidikan suatu tindak pidana.

Setyo mengatakan, Polri tidak terpengaruh dengan tekanan apapun terkait kasus-kasus tersebut, termasuk kekuatan-kekuatan politik di Papua sekalipun.

Baca juga: Amnesty Internasional Sebut 95 Orang Dibunuh Aparat di Papua, Ini Kata Wiranto

"Kami melaksanakan tugas sesuai dengan aturan," kata Setyo.

Sebelumnya, Amnesty International melaporkan ada 69 kasus pembunuhan di luar hukum yang terjadi di Papua selama Januari 2010-Februari 2018. Pembunuhan itu dilakukan oleh aparat keamanan, baik TNI, Polri, maupun Satpol PP.

Meskipun demikian, tidak ada satupun dari kasus-kasus tersebut yang diungkap dalam investigasi kriminal. Selain itu, beberapa di antaranya juga tidak dilakukan pemeriksaan internal.

Baca juga: Pemerintah Diminta Akui Pelanggaran HAM Serius di Papua

Padahal, para keluarga korban mengatakan kepada Amnesty International bahwa mereka masih ingin melihat para pelaku pembunuhan orang-orang tercinta mereka dibawa ke pengadilan.

"Dalam 69 insiden yang didokumentasikan dalam laporan tersebut, tidak ada satupun pelaku menjalani investigasi kriminal oleh lembaga independen dari institusi yang anggotanya diduga melakukan pembunuhan," kata Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid dalam konferensi pers di Jakarta.

Kompas TV Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto meninjau keamanan di Papua pasca-Pilkada serentak 27 Juni lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com