JAKARTA, KOMPAS.com - Speedboat yang membawa surat suara pencoblosan pilkada ditembak oleh kelompok bersenjata di Distrik Torere, Kabupaten Puncak Jaya, Papua pada Rabu (27/6/2016) sekitar pukul 16.00 WIT.
Hingga kini, dua orang anggota kepolisian yang berada di speedboat tersebut masih hilang.
"Sampai sekarang belum ada informasi juga," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/6/2018).
Setyo menjelaskan, kedua anggota kepolisian yang masih hilang tersebut masing-masing berpangkat brigadir satu dan inspektur dua. Menurut dia, ketika speedboat diberondongi tembakan, beberapa anggota kepolisian menceburkan diri ke sungai.
Baca juga: "Speedboat" yang Membawa Surat Suara Pilkada Ditembaki di Papua
Setyo menyebut, ada tiga orang anggota kepolisian yang selamat. Mereka langsung melaporkan kejadian tersebut kepada polsek terdekat, yang jaraknya jauh.
Adapun tiga orang di antaranya terdampak cukup jauh di Sungai Memberamo. Mereka mampu menyelamatkan diri.
"Yang dua ini belum ketahuan. Ipda sama brigadir satu, Ipda Yesayas kalau tidak salah," kata Setyo.
Ia mengungkapkan, pihaknya berharap kedua anggota tersebut masih hidup. Sebab, hingga saat ini keduanya dalam kondisi hilang kontak.
Baca juga: Kapolri Minta Brimob Bersiap ke Papua Buru KKB
Diberitakan sebelumnya, Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal membenarkan ada tiga korban tewas akibat serangan itu, yakni camat setempat dan dua anggota polisi.
Namun, Setyo baru memastikan satu korban tewas adalah camat setempat yang ikut dalam speedboat tersebut.
Saat ini, kata Setyo, Polri terus melakukan pengejaran terhadap kelompok bersenjata yang menembaki speedboat pembawa surat suara hasil pencoblosan Pilkada Papua tersebut.