Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditundanya Dua Pilkada di Papua Bukan Hanya karena Faktor Keamanan

Kompas.com - 28/06/2018, 22:32 WIB
Reza Jurnaliston,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri, Bahtiar menuturkan, penundaan pemungutan suara di dua wilayah Papua pada Pilkada Serentak 2018 tak hanya disebabkan faktor keamanan.

Dua kabupaten di Provinsi Papua, Kabupaten Nduga dan Kabupaten Paniai tidak menyelenggarakan Pilkada Serentak 2018 pada Rabu (27/6/2018).

Menurut Bahtiar, penundaan juga disebabkan akibat kurang siapnya penyelenggara dan masalah penetapan pasangan calon.

"Jadi bukan bukan karena gangguan bersenjata, ditunda. Bukan. Tapi karena di (Kabupaten) Nduga dipecat KPU-nya," ujar Bahtiar di kantor Kemendagri RI, Jakarta, Kamis (28/6/2018).

"Karena dipecat mestinya diambil alih oleh KPU provinsi. Tapi sampai kemarin KPU provinsinya belum tiba," kata Bahtiar.

Pada kesempatan tersebut, Bahtiar juga menyampaikan kondisi keamanan di Papua relatif berlangsung aman. Meski demikian, terjadi beberapa aksi penembakan dan teror oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB).

"Tadi saya kontak Pak Soedarmo, Pj Gubernur Papua, kondisi Papua aman, tidak ada yang luar biasa. Bahwa ada gangguan dari KKSB, tetapi secara umum tidak ada masalah," kata Bahtiar.

Di sisi lain, Koordinator Desk Pilkada Serentak Kementerian Dalam Negeri Suhajar Diantoro menuturkan, tertundanya pilkada di Kabupaten Paniai menyangkut sengketa antar-pasangan calon belum terselesaikan.

"(Kabupaten) Paniai baru dua hari lalu, penetapan pasangan calon dari lima pasangan calon menjadi dua pasangan calon. Kemudian logistik juga masih harus dalam proses pendistribusian karena terdapat perubahan jumlah pasangan calon yang mengikuti Pilkada," kata Suhajar.

Kompas TV Berikut tiga berita terpopuler versi KompasTV hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com