Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendagri: Pendanaan Pilkada Serentak Sudah "Clear"

Kompas.com - 23/06/2018, 17:17 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Kemendagri Sumule Tumbo memastikan, pihaknya mendukung anggaran dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018 di 171 daerah.

“Pelaksanaan pemilihan kepala daerah 171 daerah dari sisi pendanaannya itu sudah clear, 100 persen,” ujar Sumule saat konferensi pers terkait Kesiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2018 di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Sabtu (23/6/2018).

Sumule mengatakan, mekanisme dukungan anggaran dilakukan lewat Nota Perjanjian Hibah Daerah atau NPHD.

Baca juga: H-5 Pilkada Serentak, KPU Sumsel Temukan 20.000 Surat Suara Rusak

Dari NPHD yang sudah ditandatangani oleh 154 daerah, total dukungan anggaran yang disiapkan untuk penyelenggaraan pilkada sebesar Rp 19.115.389.813,283. Sedangkan yang baru terealisasi sebesar Rp 14.976.401.274,923.

“171 daerah semuanya telah menandatangi Naskah Dana Hibah, artinya semua menganggarkan dan sekarang dilakukan realisasi sesuai pentahapan di dalam Naskah Perjanjian Hibah,” ungkap dia.

Sumule mengatakan, anggaran tersebut siap dicairkan untuk menunjang pelaksanaan pilkada, seperti melakukan pengadaan surat suara, kotak suara, pembayaran saksi, hingga pengamanan.

Baca juga: H-5 Pilkada Serentak, 27 Juni Belum Ditetapkan sebagai Libur Nasional

Meski demikian, kata Sumule, terdapat beberapa permasalahan dalam pengelolaan dana Pilkada melalui NPHD untuk pemerintah daerah.

“Pertama, terkait dengan miskomunikasi atau persepsi di beberapa pemerintah daerah yang kemudian memaknai bahwa pelaksanaan penanggungjawaban anggaran pilkada itu harus kepada pemda atau tidak,” ujar dia.

Sumule menegaskan, pertanggungjawaban pemerintah daerah dalam dana hibah tidak mutlak, akan tetapi pemerintah daerah hanya melaporkan penggunaan dana hibah tersebut kepada Kemendagri.

Baca juga: H-5 Pilkada Serentak, Pemerintah Jamin Netralitas ASN dan Aparat Keamanan

“Tidak meminta pertanggungjawaban (pemerintah daerah), tetapi melaporkan penggunaannya dan paling lambat tiga bulan setelah seluruh tahapan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah selesai,” kata dia.

Sementara itu, ucap dia, untuk mengatasi persoalan tersebut, pihaknya akan terus melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti KPU, Bawaslu, Pemerintah Daerah, hingga institusi Kepolisian.

“Melakukan rapat koordinasi teknis realisasi pendanaan pilkada serentak dan membuat group Whats App untuk mengkomunikasi perkuat regulasi,” kata dia.

Kompas TV Lima hari jelang pelaksanaan pilkada serentak, Menko Polhukam Wiranto menggelar rapat koordinasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Nasional
Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Nasional
KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

Nasional
PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

Nasional
Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Nasional
AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

Nasional
Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Nasional
Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Nasional
Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

Nasional
Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Nasional
Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Nasional
Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com