Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Bentuk Tiket Kereta Api dari Masa ke Masa...

Kompas.com - 06/06/2018, 17:05 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Kompas TV Kementerian Perhubungan akan lakukan penambahan angkutan secara optimal baik kereta api pesawat terbang dan kapal laut.

Setelah tiket Edmondson tidak berlaku, PT KAI mengubah bentuk tiket kereta api.

Jika sebelumnya tiket Edmondson menggunakan bahan kertas karton yang tebal, pada 2009 tiket kereta berubah, dengan ukuran 20 cm x 7 cm.

Tiket ini terbuat dari kertas yang lebih tipis dan background gambar lokomotif.

Inovasi lainnya adalah, tiket model ini sudah dilengkapi dengan keberangkatan dan jam tiba di stasiun tujuan. Namun, belum ada nama penumpang yang tertera pada tiket.

Baca juga: Ada Promo Tiket Kereta Api di Bulan Maret dan April, Catat Tanggalnya!

Tak lama setelah itu, tiket berkembang dengan model yang lebih modern. Berubahnya logo perusahaan dengan background (behind text) gambar lokomotif serta memiliki hologram di sisi kanan.

Tiket jenis ini sudah dilengkapi dengan nama calon penumpang, kereta api, nomor gerbong, dan nomor tempat duduk.

3. Tiket kereta api 2012

Pada 2012, tiket kereta api mengalami perubahan lagi. Perubahan ini bertujuan untuk meminimalisasi kejadian kriminal yang terjadi di stasiun.

Evolusi perubahan tiket tersebut dengan menambah keterangan pada tiket menjadi lebih banyak, yakni adanya nomor identitas (KTP/SIM/Paspor) dan adanya QR code untuk memverifikasi tiket.

Selain itu ada perubahan desai, yaitu ada garis pemisah antar detil tiket.

Penumpang harus menunjukkan identitas sesuai dengan identitas yang tertera pada tiket kereta yang dipesan.

4. Tiket "boarding pass"

Pada 2016, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menerapkan model tiket kereta api yang baru.

Bentuknya lebih kecil dari model sebelumnya. Tiket ini berwarna oranye dan menggunakan kertas tipis.

Pada tiket ini, bagian QR code lebih kecil dan memanjang. Informasi yang tertera pada tiket tidak berbeda dengan versi sebelumnya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com