Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Bentuk Tiket Kereta Api dari Masa ke Masa...

Kompas.com - 06/06/2018, 17:05 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kereta api, dari masa ke masa, masih menjadi transportasi primadona. Apalagi, pada musim mudik menjelang Lebaran.

Perburuan tiket kereta api biasanya dilakukan tiga bulan sebelum keberangkatan. Dengan sistem online, pembelian dan pemesanan tiket menjadi lebih mudah.

Tak hanya sistem, bentuk tiket kereta api juga terus mengalami perubahan. Bagaimana bentuk tiket kereta api dari masa ke masa?

Ini dia ceritanya...

1.Tiket Edmondson

Tiket ini dulunya digunakan pada masa awal perkeretaapian di indonesia. Terbuat dari karton dengan ukuran sekitar 6 cm x 3 cm dan mudah disimpan di dalam saku.

Model tiket Edmondson pertama kali diperkenalkan pada 1840 di Inggris.

Pencetusnya adalah Thomas Edmondson yang saat itu menjabat kepala stasiun di Newcastle dan Carlisle.

Baca juga: Pemudik, Inilah Tiket Kereta Api yang Masih Tersedia

Ia memperkenalkan model tiket ini rute kereta api Manchester dan Leeds pada 1840-an.

Penggunaan sistem tiket ini kemudian diadopsi oleh beberapa negara di Eropa seperti Perancis, Jerman, Polandia, Swiss, Belanda, bahkan hingga ke luar Eropa seperti Australia, Argentina, dan Hindia Belanda saat Staats Spoorwegen (SS) memperkenalkan sistem tiket itu.

Tiket Edmondson dibuat dengan pola dan warna yang berbeda untuk membedakan tujuan dan kelas (bisnis, ekonomi, eksekutif).

Tujuannya, agar petugas bisa mengecek validitas data penumpang.

Di Indonesia, tiket Edmondson digunakan pada era Hindia Belanda oleh maskapai kereta api NIS (Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij) pada 1897 untuk rute Semarang-Solo-Yogyakarta.

Kemudian, pada 1873 digunakan untuk tiket lintas Batavia-Buitenzorg, dan pada 1878 juga digunakan oleh maskapai SS (Staats Spoorwegen) untuk rute Surabaya ke Pasuruan.

Setelah kereta api diambil alih oleh Negara Republik Indonesia, karcis Edmondson tetap digunakan hingga berhentinya pencetakan tiket Edmondson pada Oktober 2009.

2.Tiket kereta api tahun 2009

Setelah tiket Edmondson tidak berlaku, PT KAI mengubah bentuk tiket kereta api.

Jika sebelumnya tiket Edmondson menggunakan bahan kertas karton yang tebal, pada 2009 tiket kereta berubah, dengan ukuran 20 cm x 7 cm.

Tiket ini terbuat dari kertas yang lebih tipis dan background gambar lokomotif.

Inovasi lainnya adalah, tiket model ini sudah dilengkapi dengan keberangkatan dan jam tiba di stasiun tujuan. Namun, belum ada nama penumpang yang tertera pada tiket.

Baca juga: Ada Promo Tiket Kereta Api di Bulan Maret dan April, Catat Tanggalnya!

Tak lama setelah itu, tiket berkembang dengan model yang lebih modern. Berubahnya logo perusahaan dengan background (behind text) gambar lokomotif serta memiliki hologram di sisi kanan.

Tiket jenis ini sudah dilengkapi dengan nama calon penumpang, kereta api, nomor gerbong, dan nomor tempat duduk.

3. Tiket kereta api 2012

Pada 2012, tiket kereta api mengalami perubahan lagi. Perubahan ini bertujuan untuk meminimalisasi kejadian kriminal yang terjadi di stasiun.

Evolusi perubahan tiket tersebut dengan menambah keterangan pada tiket menjadi lebih banyak, yakni adanya nomor identitas (KTP/SIM/Paspor) dan adanya QR code untuk memverifikasi tiket.

Selain itu ada perubahan desai, yaitu ada garis pemisah antar detil tiket.

Penumpang harus menunjukkan identitas sesuai dengan identitas yang tertera pada tiket kereta yang dipesan.

4. Tiket "boarding pass"

Pada 2016, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menerapkan model tiket kereta api yang baru.

Bentuknya lebih kecil dari model sebelumnya. Tiket ini berwarna oranye dan menggunakan kertas tipis.

Pada tiket ini, bagian QR code lebih kecil dan memanjang. Informasi yang tertera pada tiket tidak berbeda dengan versi sebelumnya.

Penumpang yang telah membeli tiket selain di stasiun, seperti di minimarket, kantor pos, dan agen perjalanan bisa melakukan check in di mesin check in mandiri yang terdapat di stasiun.

Pencetakan bisa dilakukan 12 jam atau paling lambat 10 menit sebelum keberangkatan.

Setelah sampai stasiun, penumpang melakukan check-in dengan mengetikkan kode booking pada bukti transaksi pembelian tiket di mesin check-in mandiri.

Setelah itu, tiket akan tercetak kode dengan nama kereta api, tujuan, dan jadwal keberangkatan.

Saat boarding, calon penumpang harus menunjukkan identitas sesuai yang tertera pada boarding pass untuk memverifikasi kecocokan identitas.

Kompas TV Kementerian Perhubungan akan lakukan penambahan angkutan secara optimal baik kereta api pesawat terbang dan kapal laut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com