Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Opini WTP dari BPK, Kemendagri Harap Bisa Memacu Daerah

Kompas.com - 30/05/2018, 16:03 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI menyerahkan penyampaian laporan hasil pemeriksaan (LHP) ke Kementerian Dalam Negeri. Penyerahan LHP tersebut diserahkan kepada Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Adapun proses penyerahan telah dilakukan di Auditorium BPK, sekitar pukul 14.30 WIB tadi.

Anggota V BPK RI Isma Yatun menuturkan, Kemendagri memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pada 2017 silam, Kemendagri juga memperoleh opini yang sama.

"Saya berharap dengan diperolehnya opini WTP ini bisa menjadi momentum untuk lebih baik lagi ke depannya, terutama dalam menindaklanjuti rekomendasi BPK," kata Isma di gedung BPK, Jakarta, Rabu (30/5/2018).

Ia menuturkan, penyerahan LHP pada dasarnya ditujukan untuk memberikan opini atas laporan keuangan yang sebelumnya telah dirancang kementerian atau lembaga terkait.

Baca juga: Khofifah Minta Idrus Pertahankan WTP dan Bebas Korupsi di Kemensos

Sementara itu, Tjahjo mengapresiasi LHP BPK atas kementeriannya. Dia bersyukur Kemendagri berturut-turut memperoleh opini WTP dari BPK.

"Terima kasih untuk BPK. Dengan peran yang begitu besar dengan teliti dan cermat menggerakkan kami semua sehingga Kemendagri berturut-turut WTP," kata Tjahjo.

Ia berharap prestasi ini juga bisa memacu pemerintahan daerah di tingkat provinsi dan kabupaten untuk mendapatkan opini yang sama dari BPK.

"Harapannya ini akan terus memacu pemerintah daerah baik provinsi dan kabupaten juga dengan predikat WTP yang sama," kata Tjahjo.

Tjahjo menuturkan, ia akan segera melaksanakan sejumlah rekomendasi yang disampaikan BPK. Hal itu menjadi komitmen kementeriannya untuk terus menjadi lebih baik.

"Jadi selama tiga tahun ini di Kemendagri punya komitmen sudah terus WTP," kata dia.

Kompas TV Sebanyak 6 juta lebih pemilih pilkada 2018 belum memiliki KTP elektronik atau surat keterangan pengganti e-KTP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bawaslu Soroti Potensi Ketidakakuratan Daftar Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu Soroti Potensi Ketidakakuratan Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Novel Baswedan Sampai Mantan 'Raja OTT' Akan Daftar Capim KPK

Novel Baswedan Sampai Mantan "Raja OTT" Akan Daftar Capim KPK

Nasional
Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

Nasional
Datang ke Istana, Bamsoet Lapor Persiapan Sidang Tahunan MPR Terakhir Jokowi

Datang ke Istana, Bamsoet Lapor Persiapan Sidang Tahunan MPR Terakhir Jokowi

Nasional
Wapres Peringatkan Limbah B3 Tak Bisa Dibuang Sembarangan

Wapres Peringatkan Limbah B3 Tak Bisa Dibuang Sembarangan

Nasional
Produksi Karpet Mobil Ternama Dunia Dibuat di Pasuruan, Wapres: Tinggal Buat Mobilnya...

Produksi Karpet Mobil Ternama Dunia Dibuat di Pasuruan, Wapres: Tinggal Buat Mobilnya...

Nasional
Tak Hanya Segelintir, Ternyata Ada 82 Anggota DPR RI yang Main Judi Online

Tak Hanya Segelintir, Ternyata Ada 82 Anggota DPR RI yang Main Judi Online

Nasional
Pusat Data Nasional Jebol: Menkominfo Mundur atau Dimaklumi?

Pusat Data Nasional Jebol: Menkominfo Mundur atau Dimaklumi?

Nasional
Wapres: Penegakan Hukum Harus Punya Dasar yang Dapat Dipertanggungjawabkan

Wapres: Penegakan Hukum Harus Punya Dasar yang Dapat Dipertanggungjawabkan

Nasional
Ada Dua Versi Sikap Jokowi soal Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Mana yang Benar?

Ada Dua Versi Sikap Jokowi soal Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Mana yang Benar?

Nasional
Coklit Pemilih Pilkada Berlangsung, Bawaslu Ungkap 10 Kerawanan Prosedur

Coklit Pemilih Pilkada Berlangsung, Bawaslu Ungkap 10 Kerawanan Prosedur

Nasional
Hari Ini, SYL dkk Hadapi Sidang Tuntutan Kasus Pemerasan dan Gratifikasi di Kementan

Hari Ini, SYL dkk Hadapi Sidang Tuntutan Kasus Pemerasan dan Gratifikasi di Kementan

Nasional
Stafsus Klaim Jokowi Tak 'Cawe-cawe' di Pilkada Mana Pun

Stafsus Klaim Jokowi Tak "Cawe-cawe" di Pilkada Mana Pun

Nasional
Panasnya Rapat di DPR Bahas Peretasan PDN: Kominfo, BSSN dan Telkom Saling Lempar Bola hingga Disindir Bodoh

Panasnya Rapat di DPR Bahas Peretasan PDN: Kominfo, BSSN dan Telkom Saling Lempar Bola hingga Disindir Bodoh

Nasional
Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden Lah, Ketumnya Kan Saya

Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden Lah, Ketumnya Kan Saya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com