Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Komando Operasi Khusus Gabungan TNI Disetujui dan Kisah AR yang Menolak Ajakan Ayahnya Jadi Teroris

Kompas.com - 17/05/2018, 07:00 WIB
Amir Sodikin

Editor

Akibat peristiwa ini, 4 orang menjadi korban, satu polisi tewas dan 3 orang lainnya luka-luka, termasuk jurnalis.

"Empat orang gunakan pedang tajam, sudah disiapkan, betul-betul tajam. Dua anggota kena tebas di leher, alhamdulillah selamat. Satu kena di tangan, satu luka ringan dari reporter TV One dan satu orang anggota saya ditabrak dan pada saat dibawa ke RS dalam kondisi luka berat dan baru saja meninggal dunia," ungkapnya.

Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menyampaikan hal serupa. Menurut dia, para pelaku yang berjumlah 4 orang menyerang polisi dengan pedang.

Baca selengkapnya: Kronologi Penyerangan Mapolda Riau, 4 Pelaku Turun dengan Pedang

Baca juga:

Terduga Teroris Riau Sempat Rencanakan Serangan ke Mako Brimob

Terduga Teroris Riau Kelompok NII, Berafiliasi ke ISIS

 

5. Admin Grup WhatsApp Dipersulit Masukkan Nomor yang Sudah Keluar

Sering tiba-tiba dimasukkan kembali ke dalam grup WhatsApp yang sudah ditinggalkan? Hal itu bisa menyebalkan, apalagi jika grup yang bersangkutan berfungsi sebagai wadah spam atau hal-hal lain yang tidak disukai.

Nah, untuk mencegah hal tersebut, WhatsApp pekan ini menambah fitur proteksi untuk mempersulit proses admin WhatsApp mengundang ulang anggota grup yang sudah keluar berkali-kali. 

Sebuah prompt baru kini muncul ketika admin WhatsApp berusaha mengundang (invite) member yang sudah lebih dari dua kali meninggalkan grup (left group). 

“Anda tak bisa menambahkan (nama orang yang diundang) karena dia belakangan sudah meninggalkan grup. Coba lagi di kemudian waktu,” bunyi pesan tersebut.

Tak dijelaskan berapa lama waktu yang diperlukan sebelum mantan anggota grup WhatsApp bisa diundang lagi.

Baca juga: Admin Grup WhatsApp Dipersulit Masukkan Nomor yang Sudah Keluar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com