JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Charles Honoris mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan foto-foto dan video kerusuhan yang terjadi di Markas Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Sebab, foto dan video tersebut memang sengaja diambil oleh tahanan untuk menyebarkan teror dan ketakutan.
"Saya mengimbau masyarakat agar tidak ikut menyebarkan konten-konten video yang sengaja disebarkan oleh kelompok teroris. Mereka menyebarkan video-video tersebut untuk menghidupkan sel-sel teror lainnya dan sekaligus menebarkan ketakutan di tengah masyarakat," kata Charles kepada Kompas.com, Rabu (9/5/2018).
Baca juga: Polri: Sepele, Pemicu Keributan di Mako Brimob Hanya karena Makanan
Charles pun mendorong pemerintah melakukan monitoring dan pemblokiran terhadap situs-situs dan akun media sosial yang digunakan untuk penyebaran ideologi dan alat komunikasi para pelaku teror.
Politisi PDI-P ini juga meminta masyarakat untuk menunggu informasi resmi dari pihak kepolisian.
"Seperti yang disampaikan pihak Mabes Polri situasi masih dalam penanganan. Saya memiliki keyakinan bahwa Polri bisa mengendalikan situasi di tahanan Mako Brimob dengan baik," kata Charles.
Baca juga: Polisi Masih Negosiasi dengan Para Tahanan di Mako Brimob
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal menginformasikan telah terjadi insiden di dalam Mako Brimob.
Insiden itu dipicu keributan antara tahanan dan petugas kepolisian.
Menurut Iqbal, beberapa orang termasuk anggota Brimob terluka akibat insiden tersebut. Saat ditemui pada Rabu (9/5/2018) pukul 01.00 dini hari, Iqbal mengonfirmasi bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.