Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Penyidik, Fredrich Lempar Surat Penahanan dan Pengaruhi Istri Novanto

Kompas.com - 08/05/2018, 09:48 WIB
Abba Gabrillin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Riska Anungnata menyebutkan bahwa terdakwa Fredrich Yunadi mencoba menghalangi penyidik KPK saat akan menahan tersangka Setya Novanto.

Hal itu dikatakan Riska saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (7/5/2018).

Menurut Riska, upaya menghalangi itu terjadi ketika Setya Novanto dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau Jakarta pada 17 November 2017. Saat itu, Novanto baru saja mengalami kecelakaan.

Baca juga: Saat Fredrich Gagal Benturkan Jawaban Penyidik KPK dengan Keterangan Polisi

Rencananya, Novanto akan dipindahkan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Namun, sebelum pemindahan, penyidik membacakan surat perintah penahanan terhadap Novanto.

Surat itu dibacakan di hadapan Novanto, Fredrich dan istri Novanto, Deisti Astriani. Namun, menurut Riska, Fredrich saat itu emosi dan menolak administrasi penahananan itu.

"Setelah membaca sendiri, Pak Fredrich melempar surat penahanan itu ke atas tempat tidur pasien," kata Riska.

Selain itu, menurut Riska, Fredrich juga berusaha memengaruhi istri Novanto agar menolak perintah penahanan.

Baca juga: Jaksa Buktikan Keterangan Fredrich Tidak Benar Lewat Pemutaran Video

 

Fredrich menyarankan agar Deisti tidak menandatangani berita acara penahanan.

Menurut Riska, saat itu Fredrich beralasan bahwa surat penahanan itu melanggar hak asasi manusia (HAM).

"Anda (Fredrich) waktu itu tidak terima. Anda emosi, 'Ibu jangan terima, ini melanggar HAM'," kata Riska.

Kompas TV Jaksa Penuntut Umum menghadirkan Fredrich Yunadi di persidangan terdakwa kasus perintangan penyidikan KPK, Bimanesh Sutarjo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com