Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Fredrich Gagal Benturkan Jawaban Penyidik KPK dengan Keterangan Polisi

Kompas.com - 08/05/2018, 09:27 WIB
Abba Gabrillin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Perdebatan dan aksi saling mempertahankan argumen terjadi di ruang sidang utama Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (7/5/2018).

Terdakwa Fredrich Yunadi berulang kali merasa tidak puas atas jawaban yang disampaikan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Riska Anungnata.

Dalam persidangan kali ini, jaksa penuntut KPK menghadirkan penyidik untuk mengungkap fakta bahwa Fredrich pernah mencoba menghalangi penyidikan KPK terhadap tersangka mantan Ketua DPR, Setya Novanto.

Baca juga: Jaksa Buktikan Keterangan Fredrich Tidak Benar Lewat Pemutaran Video

Di tengah sesi tanya jawab, Fredrich menanyakan keterangan yang dibuat penyidik KPK dalam suatu dokumen tertulis.

Dalam dokumen itu, Riska selaku penyidik menulis bahwa kecelakaan yang dialami Setya Novanto adalah rekayasa.

"Ya memang benar. Menurut hasil penyidikan kami, memang itu kecelakaan rekayasa," ujar Riska kepada Fredrich.

Fredrich kemudian menjadi semakin emosi. Dengan nada tinggi, Fredrich membandingkan keterangan penyidik itu dengan kesimpulan polisi lalu lintas yang menyebut bahwa kecelakaan yang dialami Setya Novanto adalah murni kecelakaan.

"Artinya, Anda menyebut bahwa polisi itu berbohong? Iya kan, Anda mau sebut kalau polisi bohong?" Kata Fredrich.

Baca juga: Penyidik Akui Fredrich Yunadi Sempat Bikin Ribut hingga Diusir Perawat

Riska kemudian menegaskan bahwa kesimpulan itu adalah hasil pemeriksaan penyidik KPK. Riska memastikan kesimpulan itu tidak ada kaitannya dengan keterangan yang disampaikan polisi lalu lintas.

"Kami tidak pernah menyebut polisi berbohong. Itu hasil pemeriksaan kami sendiri," kata Riska.

Fredrich ternyata masih tidak terima dengan jawaban Riska tersebut. Dia kemudian melanjutkan pertanyaan sambil membuat sindiran.

"Memangnya Anda polisi lalu lintas, bisa memeriksa soal kecelakaan?" Kata Fredrich.

Ternyata, sindiran Fredrich itu dijawab secara tegas oleh Riska. Penyidik yang telah bertugas sejak 2011 di KPK itu sebelumnya adalah anggota Polri.

Baca juga: Drama saat Fredrich Bikin Ribut dan Novanto Genggam Tangan Penyidik

 

Bahkan, secara spesifik Riska menyebut bahwa dirinya memiliki keterampilan dalam menganalisis kecelakaan lalu lintas.

Saat masih aktif menjadi anggota Polri, Riska adalah penyidik polisi lalu lintas. Jawaban Riska itu kemudian membuat Fredrich terdiam, sebelum akhirnya melanjutkan ke pertanyaan lain.

Kompas TV Bimanesh menyebutkan kecelakaan mobil yang ditumpangi Setya Novanto merupakan rekayasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com