Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Perdamaian, Indonesia Undang Ulama Afganistan dan Pakistan Bertemu

Kompas.com - 03/05/2018, 21:55 WIB
Moh Nadlir,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia mengundang para ulama dari Afganistan dan Pakistan untuk bertemu di Jakarta pada tanggal 11 Mei 2018.

"Kami mengundang para ulama dari Afganistan, Pakistan dan Idonesia untuk berbicara," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres RI, Jakarta, Kamis (3/5/2018).

Pertemuan tersebut bertujuan untuk mendorong terciptanya perdamaian di kedua negara yang berkonflik.

"Kita mendorong, membantu sehingga tercapai kedamaian di Afganistan dan sebagainya," kata Kalla.

Baca juga : Puluhan Ulama dari Afganistan dan Pakistan Akan Berkumpul di Indonesia

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) tersebut menganggap suara para ulama akan lebih didengarkan oleh pemerintah kedua negara.

"Karena para ulama pasti jauh lebih didengar daripada orang-orang pemerintah sendiri," kata dia.

"Kalau para ulama memberikan pandangan, fatwa atau apa pun masyarakat akan lebih percaya, dan akan menuruti," kata dia.

Sebelumnya, Indonesia akan menjadi tuan rumah forum ulama trilateral antara Indonesia, Afghanistan, dan Pakistan 2018. Pertemuan di Jakarta tersebut akan dihadiri 45 orang ulama dari ketiga negara.

Masing-masing negara akan mengirimkan 15 perwakilan ulamanya.

Baca juga : Kisah Imigran Afganistan Cari Suaka, Ditolak Imigrasi hingga Tidur di Tenda Mi Ayam

"Pertemuan para ulama Afghanistan, Pakistan dan Indonesia Insya Allah direncanakan bulan ini," kata Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla ketika ditemui di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Dalam pertemuan tersebut akan dibahas mengenai solusi perdamaian bagi Afganistan yang selama ini berkonflik.

Forum tersebut juga merupakan tindaklanjut pertemuan dengan High Peace Council (HPC) Afghanistan atau Kabul Peace Process Conference beberapa waktu lalu.

Usai pertemuan tersebut akan diupayakan forum ulama yang lebih besar.

Tak berbeda, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengungkapkan pertemuan tersebut adalah salah satu bentuk kontribusi Indonesia bagi perdamaian Afghanistan.

Indonesia sendiri dianggap oleh Afghanistan sebagai negara yang netral, dan tak punya kepentingan politik atau ekonomi secara langsung terhadap negara yang porak-poranda karena invasi militer Amerika Serikat tersebut.

Kompas TV Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, pertemuan ini membahas soal perlindungan Warga Negara Indonesia, terutama para pekerja migran di Brunei Darussalam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com