Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita populer: Heboh #2019gantipresiden di Car Free Day Jakarta

Kompas.com - 30/04/2018, 07:01 WIB
Ana Shofiana Syatiri

Penulis

Kompas TV Sandiaga Uno segera menertibkan segala kegiatan masyarakat yang bernuansa politik di acara Car Free Day.

"Iya, kami akan memanggil panitia yang telah membuat kegaduhan dan berbagai masalah akibat kegiatan yang telah saya larang," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiarti kepada Kompas.com, Minggu (29/4/2018).

Setelah pelaksanaan acara tersebut, kawasan Monas dipenuhi sampah.

Selengkapnya di sini

 

Kasat Reskrim Polres Kupang Kota AKP Pinten Bagus Satrianing Budi mengatakan, SI (17) dan SR (19) mengaku hanya iseng saat melakukan pelecehan seksual terhadap Melkianus Djami alias Licuk (23), pria difabel. Kedua gadis itu sudah diamankan dan diperiksa aparat Kepolisian Resor Kupang Kota, Nusa Tenggara Timur (NTT). "Dari hasil pemeriksaan sementara, motif kedua perempuan ini melakukan pelecehan seksual hanya iseng saja," ucap Pinten kepada sejumlah wartawan di Kupang, Sabtu (28/4/2018). Saat melakukan pelecehan itu, ada yang merekam dalam bentuk video, kemudian menyebarkan melalui media sosial (Facebook) sehingga menjadi viral.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Motif 2 Gadis yang Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Pria Difabel", https://regional.kompas.com/read/2018/04/29/08423551/ini-motif-2-gadis-yang-lakukan-pelecehan-seksual-terhadap-pria-difabel.
Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere
Editor : Erlangga Djumena

Kasat Reskrim Polres Kupang Kota AKP Pinten Bagus Satrianing Budi mengatakan, SI (17) dan SR (19) mengaku hanya iseng saat melakukan pelecehan seksual terhadap Melkianus Djami alias Licuk (23), pria difabel. Kedua gadis itu sudah diamankan dan diperiksa aparat Kepolisian Resor Kupang Kota, Nusa Tenggara Timur (NTT). "Dari hasil pemeriksaan sementara, motif kedua perempuan ini melakukan pelecehan seksual hanya iseng saja," ucap Pinten kepada sejumlah wartawan di Kupang, Sabtu (28/4/2018). Saat melakukan pelecehan itu, ada yang merekam dalam bentuk video, kemudian menyebarkan melalui media sosial (Facebook) sehingga menjadi viral.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Motif 2 Gadis yang Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Pria Difabel", https://regional.kompas.com/read/2018/04/29/08423551/ini-motif-2-gadis-yang-lakukan-pelecehan-seksual-terhadap-pria-difabel.
Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere
Editor : Erlangga Djumena

Kasat Reskrim Polres Kupang Kota AKP Pinten Bagus Satrianing Budi mengatakan, SI (17) dan SR (19) mengaku hanya iseng saat melakukan pelecehan seksual terhadap Melkianus Djami alias Licuk (23), pria difabel. Kedua gadis itu sudah diamankan dan diperiksa aparat Kepolisian Resor Kupang Kota, Nusa Tenggara Timur (NTT). "Dari hasil pemeriksaan sementara, motif kedua perempuan ini melakukan pelecehan seksual hanya iseng saja," ucap Pinten kepada sejumlah wartawan di Kupang, Sabtu (28/4/2018). Saat melakukan pelecehan itu, ada yang merekam dalam bentuk video, kemudian menyebarkan melalui media sosial (Facebook) sehingga menjadi viral.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Motif 2 Gadis yang Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Pria Difabel", https://regional.kompas.com/read/2018/04/29/08423551/ini-motif-2-gadis-yang-lakukan-pelecehan-seksual-terhadap-pria-difabel.
Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere
Editor : Erlangga Djumena

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com