Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon: Kami Dengar Sayup-sayup Aher Calon Kuat Pendamping Prabowo

Kompas.com - 26/04/2018, 11:37 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku mendengar nama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) disebut sebagai calon kuat pendamping Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.

"Kami juga mendengar sayup-sayup seperti itu, ya," kata Fadli saat ditanya soal santernya nama Aher sebagai cawapres bagi Prabowo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/4/2018).

Namun, Fadli mengatakan, hal itu belum menjadi keputusan final antara Gerindra dan PKS untuk memasangkan Prabowo dengan Aher di Pilpres 2019.

(Baca juga: Pemilu Internal PKS, Suara Aher Paling Tinggi)

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPR Fadli Zon saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/3/2018).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPR Fadli Zon saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/3/2018).
Fadli mengatakan, Gerindra menunggu keputusan internal dari PKS untuk menentukan satu dari sembilan nama yang akan dipilih mendampingi Prabowo.

"Memang belum ada pembicaraan yang lebih formal. Jadi, kan, rekan-rekan dari PKS punya mekanisme internal sendiri yang nanti akan memutuskan siapa calon yang akan diusung," katanya.

"Kemudian kami tentukan bersama, jadi kami tunggu saja mekanisme di dalam PKS menunggu calon dan kemudian mendudukkan bersama kami di koalisi," lanjut Fadli.

(Baca juga: Gerindra: Amanah Rakornas, Prabowo Capres, Bukan Cawapres)

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid sebelumnya membenarkan, Aher merupakan calon presiden atau calon wakil presiden terkuat dari partainya.

Menurut dia, hal itu wajar karena Aher merupakan tokoh dengan elektabilitas paling tinggi dalam pemilu internal PKS di antara delapan nama lainnya.

"Ya, kalau di PKS kan obyektifnya dari sembilan nama itu, suara terbanyak adalah Pak Aher. Sembilan nama itu hasil pemilihan internal PKS, nomor satu Pak Aher, nomor dua saya, nomor tiga Pak Anis Matta, nomor empat Pak Irwan Prayitno, nomor lima Sohibul Iman, dan seterusnya sampai nomor sembilan," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/4/2018).

"Jadi, kalau Pak Aher paling kuat, ya, karena beliau memang pilihan tertinggi dari proses penjaringan di PKS," lanjut Hidayat.

Sembilan bakal calon presiden dan wakil presiden dari PKS itu adalah Gubernur Jawa Barat dari PKS Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.

Kemudian, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al'Jufrie, Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com