Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar Tanjung Sebut Cak Imin Cocok Jadi Cawapres Jokowi

Kompas.com - 26/04/2018, 08:58 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung menilai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar cocok menjadi cawapres pendamping Presiden Joko Widodo.

"Kalau cocok saya sih berpendapat tentu cocok. Dia juga sudah punya pengalaman sudah cukup, sudah pernah jadi menteri, sudah pernah jadi Wakil Ketua DPR, sekarang Wakil Ketua MPR," kata Akbar di kediamannya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/4/2018).

Menurut dia, dengan segala jabatan strategis yang pernah diduduki, Muhaimin dinilai berpengalaman dan layak menjadi cawapres.

(Baca juga: Elektabilitas Masih Rendah, Cak Imin Anggap Itu Motivasi)

Selain itu, lanjut dia, dengan dukungan suara PKB, Muhaimin memiliki potensi yang tinggi untuk dipasangkan dengan Jokowi.

Namun, Akbar menyatakan, tentunya keputusan terakhir ihwal penentuan cawapres ada di tangan Jokowi.

Selain itu, kata Akbar, penentuan cawapres juga harus mendengar masukan dari seluruh partai pengusung Jokowi.

"Nanti kita serahkan kepada mekanisme yang telah disepakati. Syukur-syukur nanti Pak Muhaimin adalah seseorang yang menguat. Nanti kita tentu serahkan kepada instansi yang terkait yang memutuskan," lanjut Akbar.

(Baca juga: Cak Imin Merasa Dipuji Jokowi soal Baliho Wajahnya Lebih Banyak Dibanding Promosi Asian Games)

Muhaimin sebelumnya bertemu Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tanjung membahas pencalonannya sebagai cawapres.

Muhaimin bertemu Akbar di kediaman mantan Ketua Umum Golkar itu di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/4/2018).

"Iya, intinya konsultasi dan minta masukan persiapan saya. Memasuki tahapan dalam pilpres yang akan datang," kata Cak Imin setibanya di depan rumah Akbar, tepatnya pukul 20.30 WIB.

Kompas TV Para relawan meminta elite parpol pengusung Joko Widodo memilih Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com