Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Sebut Syarat Hafiz Quran Hanya Nilai Tambah Calon Anggota, Bukan yang Utama

Kompas.com - 18/04/2018, 15:37 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Sumber Daya Manusia Kapolri Irjen Arief Sulistyanto meluruskan pemberitaan soal syarat hafiz Al Quran bagi calon anggota Polri sebagaimana disampaikan Polda Jawa Barat.

Menurut dia, kemampuan menghapal Al Quran bukan merupakan syarat utama penerimaan calon anggota. Hanya saja, calon tersebut akan memiliki nilai tambah jika lolos seleksi.

"Hanya dijadikan nilai tambah, bukan berarti sudah jadi juara karate, misalnya, terus tidak perlu tes," ujar Arief di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (18/4/2018).

(Baca juga: Diminta Jujur dalam Seleksi, Jumlah Pendaftar Calon Anggota Polri Turun)

Arief mengatakan, yang paling utama dari peserta seleksi adalah kualitas diri dan kondisi psikologis. Selain itu, ada pula syarat-syarat utama yang harus dipenuhi seperti tinggi badan dan kondisi kesehatan.

"Tujuannya menyemangati. Kalau punya prestasi akan jadi nilai tambah," kata Arief.

Sebelumnya diberitakan, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Marioto menyebut ada syarat baru yang harus dipenuhi yakni menghafal Al Quran. Syarat itu ditujukan bagi lulusan pesantren yang ingin menjadi anggota Polda Jabar.

(Baca juga: Polri Perketat Seleksi Calon Anggota, Tak Perlu Uang untuk Jadi Polisi)

Agung menyampaikan, selain syarat hafiz Quran, persyaratan formal lainnya tetap harus dipenuhi. Misalnya aturan tinggi badan minimal 165 centimeter untuk laki-laki, tes kesehatan, berenang, dan lainnya. Karena, jika tinggi badan kurang, maka akan ditolak Mabes Polri.

Dengan adanya polisi-polisi baru yang hafal Quran, Agung berharap nantinya mereka bisa menularkan kemampuannya ke anggota polisi lain. Karena menurutnya, ilmu yang dimiliki pada prinsipnya adalah amaliah yang harus disampaikan pada yang lain.

"Saya berharap nanti dari Garut ada santri yang bisa masuk (jadi polisi), minimal 10 orang," kata Agung.

Kompas TV Miras oplosan telah menyebabkan banyak warga meninggal sia - sia.Kabupaten Bandung bahkan menetapkan tewasnya warga karena miras sebagai kejadian luar biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com