"Jadi kalau lihat konstelasinya sebagai capres, itu kecil," katanya.
Gatot secara tak langsung menyiratkan dirinya akan berkiprah di kancah politik. Melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, ia menyatakan telah memiliki hak untuk dipilih.
"Mulai hari ini saya memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai anak bangsa, anggota masyarakat sipil, dan warga negara RI lainnya, termasuk memiliki hak memilih, juga hak dipilih saat pemilu mendatang,” kata Gatot melalui keterangan tertulis, Minggu (1/4/2018).
Ia bahkan mengaku telah diajak Prabowo bergabung bersama Gerindra. Namun, ia belum bisa menjawab tawaran tersebut lantaran masih berstatus prajurit aktif saat itu.
"Beliau menyampaikan, 'Kalau nanti mau bergabung, saya terbuka.' Saya bilang, 'Pak, saya belum bicara masalah itu karena Bapak sama dengan saya'." kata Gatot mengulang pembicaraannya dengan Prabowo.
"Apabila saya jadi Bapak dan Bapak jadi saya, ditanya, sebagai seorang negarawan dan patriot, pasti Bapak jawabannya sama dengan jawaban saya kalau Bapak yang ditanya. Pak Prabowo lantas bilang, 'Iya, ya, enggak boleh berpolitik praktis, ya'," ucap Gatot menirukan respons Prabowo.
Ia pun menyadari saat ini namanya sering masuk dalam beberapa lembaga survei sebagai calon presiden atau wakil presiden. Ia juga menyadari namanya kerap diperbincangkan di publik dan media terkait wacana pencalonan presiden dan wakil presiden.
Saat ditanyai wartawan, Gatot tak pernah membenarkan, tetapi juga tak pernah membantah terkait dirinya yang diisukan akan maju sebagai calon presiden atau wakil presiden.