JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menyatakan, pemberitaan media sangat memengaruhi suhu politik di Indonesia. Media berperan besar dalam membentuk opini publik.
Menurut Kapolri, jika media memberitakan hal-hal buruk, masyarakat akan terprovokasi, begitu pula sebaliknya.
Oleh karena itu, lewat lomba Anugerah Jurnalistik Polri, media diajak berkompetisi membuat berita yang menyejukkan dan mengampanyekan isu perdamaian di tahun politik ini.
"Tujuannya untuk memancing dan mendorong teman-teman media di tengah kontestasi politik sekarang. Peran media penting, bisa mendinginkan suasana, bisa juga memanaskan suasana," kata Tito di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Tito memahami bahwa sebagian besar media berorientasi pada keuntungan dan menjadi iklim kompetitif. Namun, kata dia, jangan sampai konten pemberitaan mengabaikan prinsip jurnalistik.
Demi mengejar rating dan berita eksklusif, menurut Tito, pencarian data dilakukan secara tak berimbang.
(Baca juga: Mendorong Pers Menjadi Pengawal Pilkada)
Tito mengatakan, dalam Undang-Undang Pers pun disebutkan bahwa media wajib menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta mengindahkan etika dan moral dalam menyampaikan berita.
"Untuk itu, di tengah konstetasi politik yang terjadi polarisasi masyarakat dengan perbedaan pilihan, kita mohon media memberitakan dengan melihat dampak pemberitaannya," kata Tito.
Tito mengatakan, jika berita tersebut berpotensi memprovokasi suatu pihak, maka perlu dipertimbangkan lagi untuk dipublikasikan.
"Saya tidak menekan. Saya mengimbau dan saya yakin teman media memiliki idealisme," katanya.
Dengan demikian, pelaksanaan pilkada dan pemilu bisa berjalan lancar, tanpa kampanye negatif ataupun kampanye hitam. Dengan menunjukkan Indonesia dewasa dalam berdemokrasi, negara lain akan melihat bahwa iklim di Indonesia aman untuk aktivitas ekonomi.
"Dalam kondisi rentan potensi konflik, Please make good news is a good news. Bad news is a bad news," kata Tito.
(Baca juga: Dewan Pers: Perusahaan Media Tak Boleh Paksa Wartawan Jadi Kader Partai)
Lomba Anugerah Jurnalistik Polri bertemakan "Bersama Polri Wujudkan Pilkada Damai 2018". Peserta lomba terbuka untuk konten media online, cetak, radio, TV, foto, dan karikatur.
Formulir pendaftaran bisa didapatkan melalui situs www.humas.polri.go.id/jurnalistik2018.
Pengiriman karya jurnalistik untuk media paling lambat diterima panitia pada 24 Juni 2018. Sementara untuk kategori foto jurnalis dan umum paling lambat diterima panitia pada 27 Juni 2018. Total hadiah yang diperebutkan Rp 185 juta.
Sementara hadiah utamanya adalah kesempatan mengikuti kegiatan kunjungan kerja Kapolri ke luar negeri.