Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Ingatkan ASN dan TNI/Polri Tak Dilibatkan Bahas Kandidat Pilpres

Kompas.com - 13/03/2018, 16:10 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Fritz Edward Siregar mengingatkan agar seluruh pejabat negara tidak melibatkan aparatur sipil negara (ASN), anggota TNI, dan Polri dalam kegiatan yang mengarah pada dukungan terhadap kandidat tertentu menjelang Pileg dan Pilpres 2019.

Menurut Fritz, ASN dan anggota TNI/Polri harus bersikap netral, bebas intervensi, dan bebas dari kepentingan politik.

"Bahwa memang setiap ASN dilarang untuk tidak netral. Oleh karena itu Bawaslu diberikan tanggung jawab untuk mengawasi netralitas ASN, TNI, Polri," ujar Fritz di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/3/2018).

Fritz menegaskan, Bawaslu telah membuat aturan bersama dengan Komisi Aparatur Sipil Negara, Polri, dan TNI untuk menjaga netralitas ketiganya.

Oleh karena itu, Bawaslu melarang pejabat negara memanfaatkan pengaruhnya terhadap ASN, TNI, Polri untuk terlibat dalam kegiatan politik tertentu.

"Saya kira selama fungsi pejabat negara tersebut secara pribadi, tidak melibatkan pegawai ASN, TNI, Polri itu sah-sah saja, tidak melanggar ketentuan," kata Fritz.

(Baca juga: Ketua Komisi II: Menteri Punya Hak Politik Bahas Cawapres Jokowi)

Fritz menegaskan bahwa tindakan pejabat negara dalam aktivitas politik tertentu harus dibedakan antara tindakan perseorangan dan tindakan pejabat negara yang melibatkan pegawai ASN, TNI, dan Polri.

Menurut dia, apabila pejabat negara lainnya mengerahkan para pegawai ASN, anggota TNI dan Polri dalam sebuah kegiatan tertentu yang mengarah pada dukungan ke pasangan calon tertentu, maka akan memunculkan adanya pelanggaran.

"Maka pegawai tersebut dapat diduga sudah tidak netral. Sehingga sanksi ketidaknetralan baik itu untuk ASN, TNI, Polri akan dikenakan ke mereka," ujar dia.

Oleh karena itu, Fritz mengimbau agar pejabat negara tidak memengaruhi netralitas ASN, TNI, Polri hanya demi menguntungkan perolehan suara kandidat tertentu dalam kontes pemilihan.

"Setiap sebuah kegiatan politik tertentu yang melibatkan ASN, itu sangat memungkinkan ASN tersebut dilaporkan dan tidak netral karena sudah diarahkan kepada keberpihakan," ujar dia.

Kompas TV Badan Pengawas Pemilu mengumukan hasil pemutakhiran data pemilih dan pengawasan dana kampanye pada Pilkada Serentak 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Nasional
Soal Peluang Nasdem Dukung Anies di Jakarta, Ahmad Ali: Hanya Allah dan Surya Paloh yang Tahu

Soal Peluang Nasdem Dukung Anies di Jakarta, Ahmad Ali: Hanya Allah dan Surya Paloh yang Tahu

Nasional
Safenet: Kalau 'Gentleman', Budi Arie Harusnya Mundur

Safenet: Kalau "Gentleman", Budi Arie Harusnya Mundur

Nasional
Kemenag: Jumlah Jemaah Haji Wafat Capai 316 Orang

Kemenag: Jumlah Jemaah Haji Wafat Capai 316 Orang

Nasional
Haji, Negara, dan Partisipasi Publik

Haji, Negara, dan Partisipasi Publik

Nasional
Tak Percaya Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Pilkada DKI, Zulhas: Kapan Ketemunya? Tahu dari Mana?

Tak Percaya Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Pilkada DKI, Zulhas: Kapan Ketemunya? Tahu dari Mana?

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Sedang Haid Tidak Wajib Ikuti Tawaf Wada'

Kemenag: Jemaah Haji Sedang Haid Tidak Wajib Ikuti Tawaf Wada'

Nasional
Safenet: Petisi Tuntut Menkominfo Mundur Murni karena Kinerja, Bukan Politik

Safenet: Petisi Tuntut Menkominfo Mundur Murni karena Kinerja, Bukan Politik

Nasional
Pakar: PDN Selevel Amazon, tapi Administrasinya Selevel Warnet

Pakar: PDN Selevel Amazon, tapi Administrasinya Selevel Warnet

Nasional
Sepekan Pemulangan Jemaah Haji, Lebih 50 Persen Penerbangan Garuda Alami Keterlambatan

Sepekan Pemulangan Jemaah Haji, Lebih 50 Persen Penerbangan Garuda Alami Keterlambatan

Nasional
PAN Resmi Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju Pilkada Sulteng

PAN Resmi Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Sesalkan Tak Ada Pihak Bertanggung Jawab Penuh atas Peretasan PDN, Anggota DPR: Ini Soal Mental Penjabat Kita...

Sesalkan Tak Ada Pihak Bertanggung Jawab Penuh atas Peretasan PDN, Anggota DPR: Ini Soal Mental Penjabat Kita...

Nasional
Data Kementerian Harus Masuk PDN tapi Tak Ada 'Back Up', Komisi I DPR: Konyol Luar Biasa

Data Kementerian Harus Masuk PDN tapi Tak Ada "Back Up", Komisi I DPR: Konyol Luar Biasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com