Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus: Saya Mengamini Aspirasi AHY Jadi Alternatif di Pilpres 2019

Kompas.com - 07/03/2018, 16:37 WIB
Yoga Sukmana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Satgas Bersama Pemenangan Pilkada dan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku, mendengar dukungan dan harapan masyarakat yang berharap dirinya maju dalam Pilpres 2019.

"Saya mengamini setiap ada semangat, harapan, aspirasi dari kader Demokrat dan masyarakat luas yang mengingikan 'ayo, mas AHY harus bisa menjadi alternatif'. Terhadap doa yang baik tentu saya mengamininya," ujar AHY di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (7/3/2018).

Agus mengaku, hanya bisa mengamini harapan tersebut. Namun, untuk maju atau tidaknya di Pilpres 2019, ia mengaku realistis.

(Baca juga : Demokrat: Pencalonan AHY dalam Pilpres 2019 Belum Final)

Realitas politik yang dimaksud AYH, yakni ketentuan ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen.

Pada Pemilu 2014, Demokrat mendapat 10,19 persen. Jadi, Demokrat harus berkoalisi untuk mengusung capres-cawapres.

"Jadi boleh bersemangat untuk diusung dan lainnya sebagainya, tetapi kalau tidak ada tiket 20 persen, seberapa tinggi elektabilitas seseorang, sulit rasanya masuk di kontestasi politik 2019," kata dia.

(Baca juga : Lewat AHY, SBY Titip Pesan agar Jokowi Tetap Sehat dan Lanjutkan Memimpin Negeri)

Meski mengaku realistis, bukan berarti Agus menutup pintu untuk maju di Pilpres 2019. Demokrat, kata Agus, justru tidak mengendorkan semangat.

Menurut dia, perlu daya juang yang tinggi agar Demokrat bisa berbicara banyak di Pemilu 2019.

Agus mengaku, siap untuk bersaing lagi dalam kontestasi politik. Sebelumnya, ia sempat maju dalam Pilkada DKI 2017, namun kalah bersaing dengan Anies Baswedan yang memenangi Pilkada.

Dalam beberapa survei, nama AHY masuk dalam jajaran tokoh yang memiliki elektabilitas cukup tinggi sebagai Cawapres di Pemilu 2019.

Kompas TV AHY datang ke Istana dalam kapasitasnya sebagai komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com