Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto Minta Tak Ada Politik Identitas dalam Pilkada 2018

Kompas.com - 07/03/2018, 13:06 WIB
Yoga Sukmana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto meminta agar politik identitas tidak dikembangkan pada Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.

"Jangan sampai berkembang politik identitas. Itu bisa menjurus ke SARA," ujar Wiranto dalam acara Rakornas Tim Terpadu Penangangan Konflik Sosial di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (7/3/2018).

Mantan Panglima Angkatan Bersenjata RI itu melanjutkan, "Itu nanti lebih sulit untuk kita padamkan. Jadi sebelumnya kita harus sadarkan siapa kita, Indonesia".

(Baca juga : Wiranto: Penyebar Hoaks dan Ujaran Kebencian, Kita Cari, Tangkap, Hukum)

Menurut Wiranto, siapapun yang masuk dalam konstelasi pemilihan kepala daerah, harus dipersepsikan putra dan putri Indonesia. Bukan justru mengedepankan identitas dari suku, agama, atau ras tertentu.

Hal itu pula, tutur dia, juga menjadi tanggung jawab partai politik. Parpol harus menyodorkan orang-orang yang memiliki kompetensi untuk maju dalam Pilkada dan bersaing secara sehat.

Menurut dia, politik identitas, kampanye hitam dan ujaran kebencian bisa membuat situasi politik jadi tidak kondusif bagi masyarakat.

(Baca juga : Polisi Sebut Ada Eks Saracen di Antara Anggota MCA yang Tertangkap)

Oleh karena itu, pemerintah mengharapkan agar isu-isu tersebut tidak dikembangkan.

Pemerintah, tutur Wiranto, akan bertindak tegas kepada kelompok atau perseorangan yang dengan sengaja menyebarkan berita bohong, ujaran kebencian, dan isu SARA.

Ia geram lantaran bila isu-isu tersebut dikembangkan, maka akan memengaruhi persepsi kondisi politik di Indonesia.

Hal itu pula, menurut dia, bisa membuat investor tak mau menanamkan investasinya di Indonesia.

"Maka kemarin wartawan ngejar saya tanya bagaimana penanganan hoax? Cari, tangkap, hukum sekeras-kerasnya. Itu mengkhianati perjuangan bangsa. Pengkhianat itu," kata Wiranto.

Kompas TV Menurut polisi, motif kelompok MCA adalah menjegal pemerintahan yang sah lewat media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com