Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Kursi, Ini Kontribusi yang Akan Diberikan Perindo ke Jokowi

Kompas.com - 05/03/2018, 13:58 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Perindo akan mendukung Presiden Joko Widodo sebagai petahana pada Pemilihan Presiden 2019. Namun, Perindo merupakan partai baru yang belum memiliki kursi DPR atau suara di pemilu sebelumnya sebagai modal untuk mengusung pasangan capres dan cawapres.

Meski demikian, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo menegaskan bahwa partainya memiliki basis massa cukup besar yang bisa cukup berkontribusi untuk kemenangan Jokowi pada 2019.

"Kami punya jaringan partai. Kami punya massa. Jadi banyak hal yang bisa dilakukan oleh Partai Perindo," kata Hary Tanoe usai bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (5/3/2018).

Hary Tanoe bertemu Jokowi bersama sekitar 10 orang pengurus Partai Perindo lainnya. Perindo menyampaikan undangan agar Jokowi dapat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional Partai Perindo pada 21 Maret mendatang.

(Baca juga: Jokowi Beri Arahan ke Perindo untuk Hadapi Pemilu 2019)

Menurut Hary, Jokowi bersedia hadir dan membuka Rapimnas itu. Nantinya, dalam ajang itu, Perindo akan kembali menegaskan dukungannya ke Jokowi pada Pilpres 2019.

"Jadi massa Partai Perindo itu sampai di akar rumput. Untuk kepengurusan sampai desa/kelurahan kami punya pengurus," kata Hary Tanoe.

Saat ditanya apakah jaringan media MNC Group yang dimiliki Hary Tanoe juga akan digunakan sebagai sarana pemenangan Jokowi, ia tidak menjawab dengan tegas.

Hary Tanoe hanya menjawab normatif bahwa Perindo tak berafiliasi secara langsung dengan jaringan media yang dimilikinya.

"Ini harus dipisah. Perindo tidak punya media. Yang punya media MNC," kata Hary.

Kompas TV 14 partai politik telah resmi ditetapkan sebagai peserta pemilu 2019. Dari 14 parpol, ada 4 parpol baru yang akan ikut bertarung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com