Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan: Generasi Zaman Now Jangan Ikut Sebar Hoaks

Kompas.com - 09/02/2018, 16:19 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani meminta generasi anak muda, atau yang acap kali disebut generasi zaman now, untuk tak menjadi penyebar hoaks atau kabar bohong.

Hal ini disampaikan Puan dalam diskusi publik 'melawan hoax dengan budaya literasi dan bermedia sosial yang sehat', di Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Jakarta Jumat (9/2/2018).

Karena kesibukannya sebagai menteri, Puan tak bisa hadir dalam acara yang digelar oleh Bidang Politik dan Kemananan DPP PDI-P tersebut.

Namun, Puan sudah menyiapkan video yang kemudian diputarkan kepada peserta diskusi.

"Kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya adik-adik generasi muda, generasi zaman now yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, dapat secara bijak dan cerdas dalam menggunakan serta memperdayakan peran teknologi dan internet dengan sehat," kata Puan.

(Baca juga: Marak Hoaks Jelang Pilkada, Bawaslu Awasi Facebook dan 8 Medsos Lain)

Politisi PDI-P ini berharap, generasi muda dapat secara bijak dan cerdas dalam menggunakan serta memperdayakan peran teknologi dan internet dengan sehat.

"Jadilah generasi yang sehat, yang cerdas, dan mampu mencerna setiap informasi dan tidak ikut serta dalam menyebarkan berita atau informasi yang tidak benar atau hoaks," ucap Puan.

Puan menyebutkan, penyebaran hoaks dan ujaran kebencian dapat menimbulkan kegaduhan, kekacauan dan mengancam persatuan bangsa. Sehingga, harus cerdas dalam menggunakan internet dan media sosial.

"Jadilah generasi yang mampu menggunakan internet dan media sosial secara cerdas untuk mewujudkan Indonesia hebat," ucap Puan.

Narasumber yang hadir dalam diskusi ini yakni Direktorat Cyber Mabes Polri Brigjen Pol Fadil Imran, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Donny BU dan Pendiri Politica Wave Yose Rizal.

Hadir juga sejumlah politisi PDI-P seperti Eriko Sotarduga dan Charles Honoris.

Kompas TV Jelang Pilkada pada tahun 2018 mendatang polisi akan melakukan patroli cyber mencegah penyebaran konten berbau sara dan kabar bohong atau hoaks.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com