BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kominfo

Jelang Tahun Politik, Waspada Berita Hoaks...

Kompas.com - 04/12/2017, 10:13 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo selalu mengingatkan agar masyarakat Indonesia tidak berseteru satu sama lain di tahun politik. Tahun politik yang dimaksud Presiden adalah pemilihan kepala daerah serentak 2018 dan pemilihan umum 2019.

"Pilih pemimpin yang baik setelah itu rukun kembali. Jangan sampai dibawa bertahun-tahun suasana Pemilu masih ada, kebencian diangkat-angkat terus," kata Presiden Jokowi seperti dikutip banyak media.

Presiden mengajak agar masyarakat rukun usai pemilihan umum selesai. Imbauan Presiden tersebut terkait dengan fenomena di masyarakat yang seringkali masih panas walaupun pemilu sudah selesai.

Jelang tahun politik mendatang, gesekan antar-masyarakat bisa saja terjadi karena merebaknya berita hoaks. Menurut Anggota Komisi I DPR RI Arief Suditomo, penyebaran berita hoaks melalui media sosial akan semakin massif menjelang tahun politik.

"Penyebaran berita hoaks itu sudah terjadi pada Pilkada serentak tahun 2017. Apalagi Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 yang berlangsung panas," kata Arief Suditomo kepada media di Jakarta, baru-baru ini.

Untuk itu, Arief mengimbau agar pemerintah melalui Kementerian Kominfo dan lembaga terkait lainnya dapat melakukan sosialisasi anti hoaks  ke masyarakat, terutama ke kampus-kampus, sekolah-sekolah dan ke kelompok-kelompok masyarakat, seperti diamanahkan dalam UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Imbauan Arief sebenarnya sudah dilaksanakan pemerintah melalui gerakan mudamudigital. Melalui mudamudigital, pemerintah secara intens mengedukasi generasi muda, khususnya yang masih kuliah, agar lebih bijak menggunakan sosial media dan juga turut menyebarkan konten positif.

Pemerintah, seperti disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam Konvensi Nasional Humas (KNH) 2017 di Kota Bogor, Jawa Barat, menyadari bahwa konten negatif di media sosial tak bisa diatasi dengan cara blokir saja. Akan tetapi, dibutuhkan produksi konten-konten positif yang melibatkan semua pihak, termasuk humas.

"Berita hoaks tak hanya bisa dilakukan dengan blokir-blokir saja. Humas harus mampu memilih dan memilah informasi dengan cara kita memberikan informasi dan konten positif. Peran humas sangat besar," kata Rudiantara.

Nah, agar tak gampang terjebak berita hoaks, ada baiknya Anda memperhatikan ciri-ciri berita hoaks seperti disampaikan Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo.

Pertama, hoaks bisa mengakibatkan kecemasan, kebencian dan permusuhan. Kedua, sumber beritanya tidak jelas, medianya tidak terverifikasi, tak berimbang, dan cenderung menyudutkan pihak tertentu.

Ketiga, hoaks juga bermuatan fanatisme atas nama ideologi, judul dan pengantarnya provokatif, memberikan penghukuman serta menyembunyikan fakta dan data.

"Yang ada di media sosial itu informasi, belum terverifikasi kebenarannya. Oleh karena itu, jika ada berita di media sosial, baca dengan teliti, klarifikasi kebenarannya, verifikasi dengan cara membandingkan berita yang sama dari sumber berbeda, jangan langsung diterima atau disebar ulang," kata Yosep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com