Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Saksi HTI Ditanya soal Obyek Gugatan...

Kompas.com - 01/02/2018, 15:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana sidang gugatan Ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Pengadilan Tata  Usaha Negara (PTUN), Kamis (1/2/2018), sempat riuh rendah.

Pemicunya adalah momen tanya jawab antara Ketua DPP HTI Farid Wajni sebagai saksi fakta yang dihadirkan HTI dengan salah seorang kuasa hukum tergugat, dari Kementerian Hukum dan HAM.

Awalnya, kuasa hukum tergugat menanyakan soal pemahaman saksi terhadap obyek gugatan.

"Apakah saudara saksi memahami dengan obyek gugatan ini?" demikian tanya dia.

Farid mengaku tidak memahami pertanyaan itu.

"Saya tidak memahami maksud pertanyaannya. Karena saya enggak memahami istilah-istilah hukum ya," jawab Farid.

(Baca juga: Ditanya soal Bubarkan NKRI dan Ganti Pancasila, Ini Jawaban Saksi HTI)

 

Hal itu memicu keributan di ruangan sidang. Tapi suasana tersebut tidak berlangsung lama. Tanpa harus diperingatkan oleh Majelis Hakim, penonton sidang dapat menenangkan keributan di antara mereka sendiri.

Ketua Majelis Hakim Tri Cahya Indra Permana kemudian mengambilalih pertanyaan. Ia bertanya apakah saksi fakta mengetahui isi gugatan HTI ke PTUN.

Farid kemudian menjawab, "intinya surat tersebut mempersoalkan pencabutan izin Ormas HTI."

Sidang yang dimulai sejak sekitar pukul 08.30 WIB tersebut berjalan dengan lancar. Sidang diskors sekitar pukul 13.30 WIB. Setelah itu, sidang dilanjutkan dengan mendengarkan saksi fakta kedua.

Sidang itu sendiri dipimpin hakim ketua Tri Cahya Indra Permana dua hakim anggota, Nelvy Christin dan Rony Erry Saputro. Adapun panitera pengganti Kiswono.

Kompas TV HTI juga melakukan gugatan melalui Pengadilan Tata Usaha Negara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com