Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P: Pak Fadli Zon itu Kalau Bicara yang Cerdaslah...

Kompas.com - 31/01/2018, 19:12 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III sekaligus politisi PDI-P Junimart Girsang menyayangkan pernyataan Wakil Ketua DPR Fadli Zon terkait foto Presiden Joko Widodo saat sholat di Afghanistan.

Fadli Zon menganggap Jokowi melakukan pencitraan saat menjadi imam sholat di Afghanistan. Politisi Gerindra itu pun menganggap biasa saja saat Jokowi menjadi imam sholat.

"Pak Fadli Zon itu supaya bicara yang cerdaslah, santun, apalagi beliau pimpinan DPR. Ya kasih contohlah kepada masyarakat, kan begitu. Orang shalat secara tulus kok dibegitukan (dianggap pencitraan)," ujar Junimart saat ditemui di gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (31/1/2018).

Junimart menilai pernyataan tersebut tidak pantas dilontarkan oleh seorang pejabat negara. Apalagi Fadli Zon merupakan salah satu pimpinan DPR.

Sebagai Wakil Ketua DPR, kata Junimart, Fadli Zon seharusnya bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarkat melalui tutur katanya.

(Baca juga: Jokowi Jadi Imam Sholat di Afghanistan, Fadli Zon Anggap Pencitraan)

 

"Kan tidak boleh juga seorang pejabat lembaga tinggi negara apalagi pimpinan di DPR bicara seperti itu. Saya berharap beliau itu belajarlah dari statement yang konyol. Kalau pencitraan ya seperti model beliau itu (Fadli Zon). Itu pencitraan namanya," kata Junimart.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menganggap Jokowi melakukan pencitraan saat menjadi imam sholat di Afghanistan.

Ia pun menganggap biasa saja saat Jokowi menjadi imam sholat. fadli menilai, sebagai Presiden, Jokowi semestinya menjadi imam bagi seluruh rakyat Indonesia dan membawa mereka ke arah yang lebih baik.

"Kalau imam sholat kan biasa yah, presiden seharusnya imam dari rakyat Indonesia membawa apa yang diharapakan. Kalau jadi imam bagus-bagus aja. Saya kira itu pencitraan yang bagus lah," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/1/2018).

Ia pun mengharapkan kunjungan Jokowi ke Afghanistan membawa hasil konkret bagi kerja sama bilateral Indonesia-Afghanistan.

Fadli juga meminta pemerintah memikirkan nasib para pencari suaka dari Afghanistan yang kerap terdampar di perairan Indonesia.

"Harusnya memang sejauh mana ada pembicaraan manusia perahu dari berbagai negara termasuk Afghanistan dan itu ditampung di beberapa daerah," lanjut dia.

Kompas TV Menanggapi viralnya video Presiden Jokowi menjadi imam shalat dzuhur di Afghanistan, Wakil Ketua DPR Fadli Zon angkat bicara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com