Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Kalau Fadli Zon Sebut Jokowi Dua Periode, Bisa Di-'FahriHamzahkan' Gerindra

Kompas.com - 31/01/2018, 17:54 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menilai wajar pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang menyatakan Presiden Joko Widodo tak layak melanjutkan kepemimpinannya pada periode berikutnya.

Menurut dia, sebagai seorang oposan, Fadli pastinya akan berbicara seperti itu, bukan sebaliknya.

"Kalau dia (Fadli) sebut Pak Jokowi dua periode apa sikap Pak Prabowo? Bayangkan coba. Bayangkan sebaliknya, setelah membaca rekam jejak Pak Jokowi, Pak Jokowi cocok dua periode. Kira-kira Fadli Zon diapakan di Gerindra? Bisa di-Fahrihamzahkan," kata Hendrawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/1/2018).

(baca: Fadli Zon: Prabowo Makin Siap Jadi Capres, Jokowi Cukup Satu Periode)

Maksud 'di-Fahrihamzahkan' adalah dipecat sebagai kader partai seperti yang dialami Fahri Hamzah ketika dipecat PKS.

Menurut dia, sangat normal bila Fadli sebagai oposan terus-terusan mengkritik Jokowi sehingga tak perlu dibesar-besarkan.

Hendrawan mengatakan, meski dikritik, Jokowi telah menunjukan kinerjanya dengan baik. Ia menganggap wajar bila belum semua hasil kerja Jokowi dapat dirasakan sebab masih dalam proses.

(Baca juga : Jokowi Jadi Imam Sholat di Afghanistan, Fadli Zon Anggap Pencitraan)

Namun, Hendrawan menilai kemajuannya sangat terasa.

"Misalnya jangan harapkan jalan tol sudah selesai semua, jalan tol tuh proyek 5-10 tahun. Itu sebabnya kita harus fair," lanjut dia.

Fadli Zon sebelumnya mengatakan, dalam waktu dekat partainya akan mendeklarasikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada pemilu 2019.

Menurut dia, Prabowo semakin siap kembali maju pilpres.

"Pak Prabowo makin lama makin siap untuk menjadi calon presiden. Harapan masyarakat demikian keinginannya. ( Jokowi) cukup satu periodelah," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/1/2018).

(Baca juga: Kader Gerindra Minta Prabowo Segera Deklarasi Capres 2019)

Ia menilai, di era kepresidenan Jokowi kesejahteraan masyarakat justru menurun dan kehidupan semakin sulit.

Fadli juga menilai pemerintah gagal dalam menjalankan program di bidang pangan, salah satunya swasembada pangan.

Demikian pula kesejahteraan nelayan yang menurut Fadli masih terbengkalai di era pemerintahan Jokowi.

"Cukup satu periodelah, sudah capek. Makin susah, jadi apa yang dilakukan di satu periode ini saja banyak menimbulkan kesulitan di berbagai sektor," lanjut Fadli.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com