Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usung Ganjar di Pilkada Jateng, Demokrat Disebut Sedang Dekati Jokowi

Kompas.com - 08/01/2018, 15:50 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris menilai ada upaya pendekatan yang dilakukan Demokrat kepada Presiden Jokowi lewat pencalonan Ganjar Pranowo sebagai calon Gubernur Jawa Tengah.

"Dalam konteks Demokrat, mungkin juga bisa dibaca bagian pendekatan juga. Gimana supaya kader Demokrat, dalam Pilpres itu bisa disandingkan dengan Jokowi," kata Haris saat dihubungi, Senin (8/1/2018).

Ia menilai selama ini Demokrat tengah berupaya memperkenalkan putra sulung Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono, untuk maju di gelanggang politik nasional.

Karena itu, ia menilai Demokrat tengah mendekati Jokowi yang merupakan kader PDI-P sehingga dianggap merepresentasikan kedekatan dengan partai berlambang banteng tersebut.

"Mungkin ya Agus, atau siapa, bisa jadi calon wakil presiden bagi Jokowi. Tidak mustahil ada keinginan semacam itu. Makanya pilihannya berkoalisi dengan PDI-P ketimbang yang lain," lanjut dia.

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris KOMPAS.com/Kristian Erdianto Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris

 

Mesra 10 tahun

Partai Demokrat resmi mengusung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) dalam Pilkada Jawa Tengah 2018.

Pengumuman disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu (7/1/2018) sore.

"Jawa Tengah. Kami mengusung pasangan calon gubernur Saudara Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah incumbent. Cawagubnya Saudara Taj Yasin Maimoen Anggota DPRD Jateng," ujar SBY saat mengumumkan 17 pasangan cagub-cawagub Pilkada Serentak 2018 di Wisma Proklamasi 41, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2018).

Terkait hal tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menjelaskan sejumlah pertimbangan yang melatari dukungan tersebut.

Menurutnya, Jateng memang menjadi satu dari dua daerah yang paling terakhir diputuskan.

(Baca juga: Akankah Kemesraan PDI-P dan Demokrat di Pilkada 2018 Berlanjut hingga 2019?)

Hinca menuturkan, dirinya berkomunikasi secara intensif dengan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto dalam beberapa jam terakhir sebelum pengambilan keputusan.

Sebelum pembahasan soal Jateng, keduanya membahas soal Pilgub Kalimantan Barat. Di daerah tersebut, PDI-P dan Demokrat telah 10 tahun berkoalisi.

"Di Kalbar selama 10 tahun, duet mesra PDI-P dan demokrat berlangsung. Berdasarkan pengalaman itu kami sepakat untuk melanjutkan kemesraan itu, karena itu cagubnya ibu Caroline dari PDIP-P dan wakilnya Gidon dari DPD Demokrat Kalbar," tuturnya.

Bersamaan dengan itu, dua partai bersepakat berkoalisi juga di Jawa Tengah. Hinca menambahkan, hal itu sekaligus membuktikan bahwa PDI-P dan Demokrat juga bisa bekerja sama mendukung pasangan calon yang sama.

"Ini sekaligus membuktikan Demokrat bisa bekerja sama dengan siapa saja termasuk PDI Perjuangan," kata mantan Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI itu.

Kompas TV Kepastian itu disampaikan sendiri oleh Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur Demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur Demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com