Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Sebut Risma punya Peluang Besar sebagai Cawagub Jatim

Kompas.com - 06/01/2018, 18:57 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menilai Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpotensi besar untuk menggantikan Bupati Banyuwangi Azwar Anas sebagai Calon Wakik Gubernur Jawa Timur.

Sebab, menurut Hanta, elektabilitas Risma mampu mengimbangi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang maju sebagai Calon Gubernur Jawa Timur.

"Kalau secara elektabilitas Bu Risma itu bukan hanya cawagub. Ibu Risma itu kelasnya cagub. Karena di survei Gus Ipul (Saifullah Yusuf), Khofifah, Bu Risma itu tiga besar kompetitif," kata Hanta dalam sebuah diskusi di Mampang, Jakarta Selatan, Sabtu (6/1/2018).

Karena itu, ia meyakini Risma dapat menguatkan elektabilitas Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf yang diusung oleh PDI-P dan PKB sebagai Calon Gubernur Jawa Timur.

(Baca juga : Pengamat: Proses Politik Pilkada Jatim Dicederai)

Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yudha saat di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2017).Akhdi Martin Pratama Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yudha saat di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2017).

Selain itu, Risma dipandang melengkapi Gus Ipul yang berasal dari kalangan santri yang dinilai mampu merebut suara di daerah tapal kuda (daerah santri).

Sebagai sosok yang bukan santri, Risma dinilai efektif untuk merebut suara di kota-kota besar Jawa Timur seperti Surabaya dan Malang.

Sementara itu untuk wilayah mataraman, Hanta menilai hal tersebut bisa diamankan oleh PDI-P yang citranya abangan.

"Gus Ipul butuh wakil yang relatif kuat secara elektabilitas dan secara antropologi sosiologis pemilih juga memperhatikan sisi mataraman (daerah pemegang kebudayaan jawa) dan arek (daerah metropolitan)," lanjut Hanta.

Azwar Anas mengembalikan mandat penugasan dirinya untuk menjadi calon wakil gubernur Jawa Timur pada Pilkada Jatim 2018 kepada PDI-P pada Sabtu (6/1/2018) pagi.

(Baca juga : Hasto Kristiyanto: Azwar Anas Korban Politik Liberal)

Partai berlambang banteng itu pun langsung menindaklanjuti pengembalian mandat Bupati Banyuwangi tersebut.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto langsung menghadap Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta.

Usai bertemu Megawati, Hasto mengatakan bahwa partainya secara resmi telah menerima pengembalian mandat itu.

"Kami menerima surat mandat itu," kata Hasto, Sabtu (6/1/2018).

Kompas TV Suhu politik Jawa Timur memanas jelang masa pendaftaran cagub dan cawagub Pilkada Jatim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com