Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Targetkan 12 Persen Suara pada Pemilu 2019, Ini Strategi PKS

Kompas.com - 02/01/2018, 19:00 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menargetkan mampu meraih 12 persen suara pada Pemilu Legislatif 2019. Adapun pada Pemilu Legislatif 2014 lalu, PKS hanya meraih 8.480.204 suara atau sekitar 6,79 persen.

PKS pun menyusun target politiknya, mulai pilkada mendatang. Presiden PKS Sohibul Iman menuturkan, partainya menargetkan kemenangan pada Pilkada Serentak 2018 sebesar 60 persen.

"Kami ingin 2018 menang 60 persen pilkada yang kami usung dan dukung. Dengan kemenangan itu kami ingin menatap 2019 dengan 12 persennya," kata Sohibul saat berbincang dengan wartawan di Hotel Aston Priority, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (2/1/2018).

Target 60 persen kemenangan Pilkada Serentak 2018 ditetapkan PKS mengacu pada hasil Pilkada Serentak 2015 dan 2017.

Pada Pilkada 2015, PKS berhasil meraih kemenangan sebesar 52 persen. Sedangkan pada 2017 PKS meraih 56 persen kemenangan.

(Baca juga: Umumkan Cagub-Cawagub 5 Daerah, PKS Didampingi Prabowo)

Sohibul mengakui, persentase elektabilitas PKS pada sejumlah survei lembaga memang belum menggembirakan. Namun, pada survei internal, PKS berhasil menempati posisi keempat meski angkanya masih berkutat 6 persen.

Ia meyakini elektabilitas partainya bisa naik lagi setelah menetapkan calon presiden atau calon wakil presiden.

"Yang ditanya sekarang (oleh lembaga survei) kan partai. Anda mau pilih partai mana, belum ada calon. Begitu calon ada, (elektabilitas) menambah," tuturnya.

Dalam mencapai target 12 persen, PKS juga menargetkan mampu meraih banyak dukungan dari pemilih baru. Sebab, pemilih pemula berjumlah hingga sekitar 40 persen.

"Makanya kami punya program PKS muda. Karena besar sekali. Hampir 40 persen," kata politisi kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat itu.

Kompas TV Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR Secara resmi mengajukan surat kepada pimpinan DPR untuk menggangtikan Fahri Hamzah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com