Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden PKS: Khofifah dan Gus Ipul Calon Kuat dan Sulit Ditandingi

Kompas.com - 02/01/2018, 17:58 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengakui bahwa dua kandidat calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) adalah calon yang kuat dan sulit ditandingi.

Adapun PKS bersama dengan Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN) saat ini masih mempertimbangkan mengusung calon alternatif di Pilgub Jatim, di luar Khofifah atau Gus Ipul.

Namun, Sohibul mengakui calon-calon yang disiapkan masih belum matang.

"Iya (sulit melawan kandidat yang ada). Makanya kalaupun mau poros baru harus matang," ujar Sohibul saat berbincang dengan wartawan di Hotel Aston, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (2/1/2018).

(Baca juga : Nama Yenny Wahid Muncul dalam Bursa Cagub Pilkada Jatim)

"Memang masih belum jelas lah calonnya," sambung dia.

Di antara dua kandidat yang ada, Sohibul mengatakan partainya cenderung kepada Gus Ipul. Namun, PKS sudah sepakat untuk berkoalisi dengan Gerindra dan PAN.

Ketiganya belum mencapai kesepakatan soal itu.

Mantan Wakil Ketua DPR RI itu berharap keputusan sudah diambil selambatnya 4 Januari 2018.

Sebab, pada 4 Januari PKS telah mengagendakan penyerahan Surat Keputusan (SK) dukungan kepada pasangan calon kepala daerah se-Indonesia.

(Baca juga : Anang, Moreno, atau Suyoto? PAN Tunggu Hasil Survei Pilkada Jatim)

Adapun mengenai dua partai lainnya, PAN masih bingung melabuhkan dukungan karena merasa dekat baik dengan Khofifah maupun Gus Ipul.

Sedangkan Gerindra akan mengikuti pilihan PKS.

"Pak Prabowo bilangnya, kalau memang tidak ada poros baru saya ikut PKS saja. Tapi kalau ada poros baru, dia mau poros baru. Makanya jadi belum clear untuk poros baru ini," tuturnya.

Namun, Sohibul juga melihat masih ada peluang untuk memajukan calon alternatif tersebut.

"Bener enggak, katanya ada filosofi jawa, karena ini (Jatim) dua-duanya Nahdliyin, kalau pilih Gus Ipul enggak enak sama Khofifah. Kalau milih Khofifah enggak enak sama Gus Ipul. Tapi kalau ada calon ketiga, itu enak. Dua-duanya enggak ada yang disakiti," kata Sohibul disambut tawa wartawan dan pengurus yang hadir.

"Jadi peluang poros ketiga besar kalau dalam filosofi Jawa," ucap politisi kelahiran 5 Oktober 1965 itu.

Kompas TV Pilgub 2018 Jatim dan Jabar mulai ramai dukungan partai-partai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com