Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Munaslub, Golkar Tegaskan Pemberantasan Korupsi Tak Boleh Tebang Pilih

Kompas.com - 20/12/2017, 22:05 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar ditutup pada Rabu (20/12/2017) malam.

Ketua Dewan Pengarah Munaslub Golkar Ibnu Munzir menyampaikan lima pernyataan politik Munaslub.

Salah satunya menegaskan soal sikap tegas Golkar dalam pemberantasan korupsi serta meminta aparat tak tebang pilih dalam memberantas kasus korupsi.

"Dalam rangka mewujudkan penyelenggara negara yang bersih dan bebas korupsi, Partai Golkar mendesak aparat penegak hukum-polri, kejaksaan dan KPK- untuk bersinergi dalam pemberantasan korupsi secara adil, tidak tebang pilih serta menjunjung tinggi hak asasi manusia," ujar Ibnu saat menyampaikan pandangan politik, Rabu malam.

Baca juga: Munaslub Sepakati Kepengurusan Airlangga hingga 2019

Pada poin yang sama, Ibnu juga menegaskan bahwa Golkar menolak pelemahan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Sejalan dengan itu, Partai Golkar menolak terhadap setiap upaya yang bertujuan untuk melemahkan KPK,"  kata dia.

Sejalan dengan pernyataan politik tersebut, Golkar menegaskan komitmennya untuk mewujudkan politik bersih transparan dan menjunjung tinggi etika politik yang bersumber dari ajaran agama dan nilai-nilai budaya bangsa.

"Bagi Partai Golkar, berpolitik adalah ibadah dan perbuatan mulia yang diabdikan bagi kemaslahatan bangsa dan negara," kata Ibnu.

Poin lainnya adalah dukungan terhadap kebijakan pemerintah untuk memperkuat pengamalan Pancasila secara demokratis, partisipatif dan edukatif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Ia menegaskan, Golkar bersama partai lain akan mendorong lahirnya rancangan undang-undang pengamalan nilai-nilai Pancasila.

Baca: Munaslub Golkar, Beberapa DPD Usulkan Rombak Kepengurusan

Keempat, Golkar mengapresiasi kinerja pemerintah yang dianggap berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi tetap stabil di atas 5 persen serta sejumlah keberhasilan lainnya, mulai dari pembangunan infrastruktur, pembangunan SDM, pembangunan industri manufaktur, hingga pembangunan kewilayahan Indonesiasentris.

Meskipun, sejumlah kendala masih dihadapi pemerintah, misalnya dalam hal mengatasi pengangguran.

Golkar menginstruksikan agar jajarannya di daerah ikut membantu menekan angka pengangguran tersebut.

"Menginstruksikan kepada kepala-kepala daerah, kader Partai Golkar untuk membuat program padat karya guna mengurangi penganggutan dan meningkatkan daya beli masyarakat," kata Anggota DPR dari daerah pemilihan Sulawesi Barat itu.

Lima, Golkar mendukung langkah Presiden Joko Widodo yang proaktif menggalang dukungan negara-negara OKI dan Uni Eropa untuk mempercepat penyelesaian perdamaian di Palestina.

"Senafas dengan itu, Partai Golkar mendukung Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina," kata Ibnu.

Kompas TV Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar, resmi memutuskan Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com