JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar akan melakukan revitalisasi kepengurusan menyusul dipilihnya Airlangga Hartarto sebagai ketua umum baru. Posisi Sekretaris Jenderal menjadi salah satu posisi yang disoroti.
Beredar sejumlah nama, termasuk nama Sekjen Golkar saat ini Idrus Marham.
Terkait hal tersebut, Airlangga enggan membocorkan siapa kader yang akan ditunjuknya menjadi sekjen. Namun, ia menyampaikan sejumlah kriteria.
"Kriterianya, satu, anggota Golkar. Dua, tentu pernah jadi pengurus Golkar. Tiga, tentu akan bekerja sepenuh waktu," ujar Airlangga di sela Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (20/12/2017).
(Baca juga : Rabu Pagi, Munaslub Golkar Bahas Masa Jabatan Airlangga Hingga Revitalisasi Kepengurusan)
Saat disinggung apakah posisi sekjen nantinya akan diisi oleh figur berlatar belakang militer, Airlangga tak membantahnya.
"Golkar ini kan sebuah partai dari masyarakat. Tentunya diutamakan kader-kader masyarakat," tuturnya.
Figur militer yang dimaksud adalah Letnan Jenderal Purnawirawan Eko Wiratmoko. Eko merupakan Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPP Partai Golkar, pengganti Yorrys Raweyai.
Adanya sejumlah nama tersebut dibenarkan oleh Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid. Menurutnya, pada pandangan umum yang disampaikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD), tak ada yang spesifik mengusulkan nama. Nama-nama tersebut beredar di luar forum.
Ia meyakini, Airlangga memiliki pilihan yang tepat dan kriteria yang sesuai dengan visi-misi yang akan diemban.
"Antara lain masih banyak yg mengusulkan mempertahankan Pak Idrus Marham. Ada yang mengusulkan Pak Ibnu Munzir. Ada yang mengusulkan Pak Ludwijk, Pak Eko (Wiratmoko). Itu nama-nama yang beredar," kata Ketua Penyelenggara Munaslub itu.