JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan, negara yang kaya bisa menjadi negara gagal karena perbuatan korup.
Hal tersebut disampaikan JK saat menutup acara acara Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Harkodia) dan Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (12/12/2017).
"Saya ingin sampaikan negara sekaya apapun bisa gagal karena korup," kata JK.
Dirinya menyatakan, perilaku korupsi seumur dengan sejarah perilaku manusia, sehingga merupakan suatu sejarah yang panjang.
Dahulu kala, lanjut JK, negara-negara di era Kerajaan Romawi kuno hancur karena korupsi. VOC yang pernah bercokol di Indonesia pun kolaps karena perlaku korupsi.
(Baca juga : Jusuf Kalla: Staf Ahli Menteri Harus Bersih dari Korupsi)
JK melanjutkan, di era modern, sejumlah negara juga menjadi gagal karena korupsi dan pengelolaan yang kurang baik.
Contohnya, kata JK, yaitu Venezuela atau sejumlah negara di Afrika.
JK ingin, Indonesia tidak bernasib yang sama seperti sejumlah negara tersebut. Namun, dia mengakui tidak mudah untuk mengakhiri perilaku korup di Indonesia. Sebab, hampir semua kementerian dan lembaga, lanjut JK, pernah terdapat kasus korupsi.
"Jadi eksekutif, yudikatif, juga legislatif, semua ada," ujar JK.
Tetapi dengan semua pihak bersatu, dia meyakini korupsi di Indonesia bisa diatasi. Dengan mengatasi korupsi, Indonesia bisa sejahtera seperti negara lainnya, misalnya Singapura.
"Maka tentu harus menjaga bangsa ini untuk tidak rusak kerena korupsi baik di pemerintahan, birokrasi, juga di masyarakat lainnya," ujar JK.