Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Panglima-Kapolri Solidkan TNI-Polri, Silaturahim hingga "Ngopi"

Kompas.com - 12/12/2017, 08:30 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian bersama sejumlah pejabat utama Markas Besar Polri menyambangi Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (11/12/2017).

Wakapolri Komjen Syafruddin, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, dan Kepala Bareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto tampak hadir di Ruang Hening, Gedung Sudirman Mabes TNI.

Beberapa perwira tinggi TNI juga ikut hadir menemani Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, antara lain Kepala Staf Umum TNI Laksamana Madya Didit Herdiawan Ashaf, Irjen TNI Letnan Jenderal Dodik Wijanarko, serta Asisten Komunikasi dan Elektronika Panglima TNI Marsda Bonar H Hutagaol.

Saat memberikan sambutan, Tito menuturkan bahwa kedatangannya itu untuk bersilaturahim dan mengucapkan selamat atas jabatan Panglima TNI yang diemban Hadi.

"Kedatangan kami di sini mungkin yang paling utama adalah ingin ucapkan selamat kepada Bapak Panglima TNI atas kepercayaan dari pimpinan negara sekaligus dari rakyat melalui proses politik di DPR sehingga Bapak Panglima TNI mendapatkan amanah. Bagi Polri, saya kira momentum inilah hal yang sangat penting," ujar Tito.

(Baca juga: Kapolri: TNI dan Polri Akan Lebih Solid)

Momen silaturahim tersebut merupakan kali pertama Hadi dan Tito bertemu setelah Hadi resmi menjabat Panglima TNI. Saat upacara serat terima jabatan (sertijab) dari Jenderal Gatot Nurmantyo di Lapangan Upacara Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu, (9/12/2017), Tito tidak hadir.

Tito menyampaikan permintaan maaf kepada Hadi karena dirinya tidak bisa hadir dalam upacara sertijab. Ia menuturkan, pekan lalu dia menghadiri pertemuan dengan Kepolisian Malaysia yang sudah diagendakan sejak lama.

"Jadi, baru tadi malam kami kembali ke Indonesia," ucap mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Tahun politik

Di sisi lain, lanjut Tito, silaturahim itu juga bertujuan memberikan pesan bahwa Polri berkomitmen menjaga soliditas dengan TNI.

Menurut Tito, TNI merupakan mitra yang sangat penting bagi Polri dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

Ia yakin dengan terpilihnya Hadi sebagai Panglima TNI akan semakin menyolidkan hubungan TNI dan Polri.

"Kami datang untuk memberikan komitmen untuk senantiasa bersinergi dan semakin dekat dengan TNI kemudian kami sepakat dengan Panglima TNI kegiatan ini sekaligus memberikan pesan kepada seluruh jajaran, termasuk jajaran kepolisian," ucapnya

"TNI adalah mitra yang penting dalam rangka menjalankan tugas-tugas yang diberikan negara kepada Polri. Dengan kehadiran Bapak Panglima TNI yang baru, hubungan akan menjadi lebih baik lagi, lebih solid lagi guna kepentingan negara dan bangsa," kata Tito.

(Baca juga: Total Usulan Anggaran Pengamanan Pilkada 2018 Rp 2,17 Triliun)

Tito menuturkan, soliditas TNI-Polri perlu dijaga dalam menghadapi tantangan keamanan ke depan, terutama menjelang penyelenggaraan Pilkada 2018 serta Pileg dan Pilpres 2019.

Ia berharap kerja sama keamanan Polri dengan TNI terus berjalan di seluruh wilayah yang akan menyelenggarakan pilkada.

"Kami sangat mengharapkan kerja sama dengan TNI karena kami harus menjaga agar stabilitas keamanan tetap terjalin meskipun ada dinamika politik yang mungkin bisa meningkat. Demikian juga 2019 adalah tahun politik," ujarnya.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian berfoto bersama usai memberikan keterangan pers di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (11/12/2017).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian berfoto bersama usai memberikan keterangan pers di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (11/12/2017).
Diplomasi kopi

Niat baik Tito mendapat sambutan yang cukup hangat dari Marsekal Hadi Tjahjanto. Dalam sambutannya, Hadi mengatakan, pertemuan tersebut harus tetap dilakukan untuk menjaga soliditas TNI-Polri.

Tidak hanya sekadar seremonial, tetapi juga soliditas ini diharapkan Hadi juga ditularkan ke seluruh jajaran, mulai dari tingkat pimpinan hingga seluruh satuan wilayah.

"Hal seperti ini yang benar-benar saya idam-idamkan. Pertemuan seperti ini harus dilakukan setiap ada kesempatan. Bukan hanya sekadar seremonial, melainkan juga kami harapkan sampai menyentuh ke bawah," ujar Hadi.

Dalam kesempatan itu, Hadi menawarkan Tito melakukan pertemuan lanjutan sambil menikmati kopi di atas KRI Bima Suci milik TNI AL atau Pesawat Hercules VVIP milik TNI AU. Hadi menyebut pertemuan lanjutan itu sebagai "diplomasi kopi".

(Baca: Panglima TNI Ajak Kapolri Jaga Soliditas melalui "Diplomasi Kopi")

Menurut Hadi, pertemuan dengan pimpinan tertinggi Polri itu penting dilakukan untuk menjaga soliditas antarinstitusi. Dengan demikian, semua satuan wilayah akan mencontoh kedekatan antara Panglima TNI dan Kapolri.

"Benar-benar kami inginkan silaturahim yang baik ini. Untuk itu, Pak Kapolri, saya mengundang, ada KRI Bima Suci pengganti Dewa Ruci atau pesawat Hercules VVIP yang ada kursi dan mejanya. Mari kita ngopi bareng. Ada tiga pilihan, ngopi di darat, di laut, dan udara. Kita bisa katakan ini adalah diplomasi kopi," tuturnya.

"Ini satu simbol bahwa kebersamaan kami itu tetap kami jaga dan bukan hanya pada tataran pimpinan, melainkan juga di seluruh satuan wilayah," ucap Hadi.

Sontak seluruh petinggi TNI dan Polri tertawa sambil bertempuk tangan setelah mendengar ucapan Hadi.

Hadi berharap melalui diplomasi kopi, TNI dan Polri bisa terus bekerja sama dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Ia menegaskan bahwa TNI berkomitmen untuk tetap menjaga soliditas, koordinasi, dan komunikasi yang baik dengan Polri.

"Mudah-mudahan ini akan mempererat hubungan silaturahim di antara kami sehingga semua kegiatan di lapangan akan lebih mudah karena kuncinya adalah koordinasi dan komunikasi," kata Hadi.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian berfoto bersama usai memberikan keterangan pers di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (11/12/2017).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian berfoto bersama usai memberikan keterangan pers di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (11/12/2017).
Berjalan beriringan

Seusai silaturahim dan menikmati hidangan, pimpinan tertinggi TNI dan Polri itu pun menemui awak media yang menunggu di depan gedung.

Saat diwawancarai, keduanya kembali menegaskan soal komitmen menjaga soliditas.

Hadi mengungkapkan, sebagai Panglima TNI, ia siap memerintahkan jajarannya memberikan bantuan militer kepada Polri dalam menjaga keamanan wilayah, seperti dalam Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah, dan penanganan kelompok kriminal bersenjata di Papua.

"Komitmen kami adalah solid antara TNI dan Polri. Akan kami implementasikan dalam kegiatan-kegiatan di wilayah, mendukung kepolisian, contoh Operasi Tinombala (di Poso) dan di Papua. Semua akan kami laksanakan dengan koordinasi yang baik sehingga semuanya bisa berjalan dan terukur dengan baik," ujar Hadi.

(Baca: Konflik TNI-Polri, Panglima dan Kapolri Akan Datangi Wilayah Konflik Bersama)

Dalam jangka pendek, lanjut Hadi, ia telah berkoordinasi dengan Tito terkait pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru 2018.

Pengamanan jelang penyelenggaraan Pilkada 2018 serta Pileg dan Pilpres 2019 juga tak luput dibicarakan. Hadi menegaskan bahwa TNI dan Polri akan menjaga netralitasnya dalam menghadapi tahun politik.

"Kami singgung juga pesta demokrasi 2018 dan 2019. Kami akan menjaga netralitas karena netralitas adalah segala-galanya bagi TNI dan Polri," ucapnya.

Selain itu, Hadi juga menyinggung soal konflik yang kerap terjadi antara oknum TNI dan Polri di daerah.

Mantan Kepala Staf TNI AU itu berharap hubungan baik yang ia bangun bersama Kapolri bisa dicontoh seluruh jajaran satuan wilayah.

"Saya sampaikan, ke depan sudah tidak ada yang panas dingin. Saya akan berjalan dengan Kapolri beriringan di mana wilayah yang terjadi panas dingin (konflik)," kata Hadi.

"Nanti kami akan datang berdua. Semuanya akan dingin, adem, terayomi, dan akan teduh biar rakyat semua tenang. Saya punya komitmen dengan Kapolri, ke mana-mana berdua, di mana saja. Mudah-mudahan tidak terjadi konflik," ucapnya.

(Baca juga: Panglima TNI: Izin Pak Kapolri, Saya akan Mampir ke Setiap Kantor Polisi...)

Sementara itu, Tito menilai perbedaan pendapat wajar terjadi karena TNI dan Polri merupakan dua organisasi besar.

Meski demikian, Tito yakin semua persoalan yang menjadi penyebab konflik bisa diselesaikan melalui komunikasi yang intensif.

"Saudara atau kakak-adik beda pendapat itu, kan, wajar saja. Nanti kami akan selesaikan kalau ada beda pendapat," ujar Tito.

"Yang penting komitmen di tingkat pimpinan untuk membangun sinergi sebaik-baiknya, yang tulus, saya kira itu yang paling penting," ucapnya.

Selesai wawancara, awak media meminta mereka melakukan salam komando untuk diabadikan. Keduanya pun memenuhi permintaan tersebut.

Bahkan, mereka tak keberatan berganti gaya dengan mengepalkan tinju ketika fotografer mengambil gambar dan tanpa sungkan tangan kiri Hadi memeluk pundak Tito.

Kompas TV TNI-Polri Siap Jaga Soliditas untuk NKRI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur Demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur Demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com