Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Ajak Kapolri Jaga Soliditas melalui "Diplomasi Kopi"

Kompas.com - 11/12/2017, 18:48 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menerima kunjungan Kepala Polri (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian bersama sejumlah pejabat tinggi Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (11/12/2017).

Momen silaturahim tersebut merupakan kali pertama Hadi dan Tito bertemu setelah Hadi resmi menjabat sebagai Panglima TNI setelah serah terima jabatan (sertijab) dengan Jenderal Gatot Nurmantyo, di Lapangan Upacara Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu, (9/12/2017).

Menurut Hadi, pertemuan tersebut harus tetap dilakukan untuk menjaga soliditas TNI-Polri, mulai dari tingkat pimpinan hingga seluruh satuan wilayah.

"Hal seperti ini yang benar-benar saya idam-idamkan. Pertemuan seperti ini harus kita lakukan setiap ada kesempatan, bukan hanya sekadar seremonial saja. Kita harapkan sampai menyentuh ke bawah," ujar Hadi, saat memberikan sambutan.

Baca: Cendera Mata Pertama Panglima TNI dari Kapolri

Pada kesempatan itu, Hadi menawarkan kepada Tito untuk melakukan pertemuan lanjutan sambil menikmati kopi di atas KRI Bima Suci milik TNI AL atau pesawat Hercules VVIP milik TNI AU.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menerima kunjungan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian bersama sejumlah pejabat tinggi Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (11/12/2017).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menerima kunjungan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian bersama sejumlah pejabat tinggi Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (11/12/2017).
Hadi menyebut pertemuan lanjutan itu sebagai "diplomasi kopi".

Menurut Hadi, pertemuan dengan Tito penting dilakukan untuk menjaga soliditas TNI-Polri. Dengan demikian, lanjut Hadi, seluruh satuan wilayah akan mencontoh kedekatan antara Panglima TNI dan Kapolri.

"Benar-benar kami inginkan silaturahim yang baik ini. Untuk itu Pak Kapolri, saya mengundang, ada KRI Bima Suci pengganti Dewa Ruci, atau pesawat Hercules VVIP yang ada kursi dan mejanya. Mari kita ngopi bareng. Ada tiga pilihan, ngopi di darat, di laut, dan udara. Kita bisa katakan ini adalah diplomasi kopi," kata Hadi. 

"Ini satu simbol bahwa kebersamaan kita itu tetap kita jaga dan bukan hanya pada tataran pimpinan tapi juga di seluruh satuan wilayah," ujar dia. 

Baca: Saat Panglima TNI Kenang Adisujipto dan Peristiwa Jatuhnya Pesawat Dakota di Jogja

Hadi berharap melalui "diplomasi kopi", TNI dan Polri bisa terus bekerja sama dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Ia menegaskan, TNI berkomitmen tetap menjaga soliditas, koordinasi, dan komunikasi yang baik dengan Polri.

"Mudah-mudahan ini akan mempererat hubungan silaturahim di antara kita sehingga semua kegiatan di lapangan akan lebih mudah karena kuncinya adalah koordinasi dan komunikasi. Ini yang akan kita bangun. Mudah-mudahan bisa dilaksanakan ngopi bareng dalam waktu dekat. Mari kita sama-sama ngopi bareng," kata Hadi.

Hadir dalam silaturahim tersebut di antaranya pejabat tinggi TNI dan Polri, antara lain Wakapolri Komjen Pol Syafruddin, Kepala Staf Umum TNI Laksamana Madya Didit Herdiawan Ashaf, Irjen TNI Letnan Jenderal TNI Dodik Wijanarko, dan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto.

Kompas TV Kopi yang disajikan Wanita Angkatan Udara (WARA) adalah kopi baringga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com