Kepala Kebijakan Publik Google dan YouTube Indonesia Shinto Nugroho menuturkan, pelatihan #1nDONEsia: Cerdas Bermedia Sosial ini bertujuan memberdayakan generasi muda lewat kreasi video positif bernilai toleransi dan keberagaman.
Progam ini telah melatih lebih dari 2.000 pelajar di 100 SMA/SMK yang tersebar di 10 kota yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Medan, Surabaya, Semarang, Bali, Pontianak, Ambon dan Makasar.
"Kenapa kami mengadakan acara ini, karena kami belajar, membuat konten berkualitas adalah misi dari YouTube. Memperkuat suara YouTubers untuk mendatangkan perubahan sosial," kata Shinto.
Senada dengan Shinto, Direktur Eksekutif Abdullah Daraz mengatakan YouTube memiliki peran penting dalam membendung konten negatif. Menurut Daraz di samping berita bohong, saat ini mudah sekali nilai-nilai radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme menyusup ke generasi muda lewat gawai.
"Program ini membangun kesadaran kritis siswa kita terhadap konten," ucap Daraz.
Pelatihan ini juga menggandeng Cameo Project sebagai duta program YouTube Creators for Change dari Indonesia. Mereka adalah Martin Anugrah, Andry Ganda, Bobby Tarigan, Reza Nangin, Steve Pattinama, serta Yosi Mokalu.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto mengatakan, Polri mengajak masyarakat untuk berinternet sehat. Ada tiga hal yang harus dipahami dalam berinternet sehat.
Pertama, apakah konten yang dilihat atau dibaca masuk logika atau tidak. "Kalau tidak masuk logika, ya jangan di-share," kata Setyo.
Kedua, apakah konten yang dilihat atau dibaca beretika. Dan terakhir dari segi estetika, apabila tidak memenuhi unsur estetika, sangat disarankan untuk tidak disebarlauskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.