Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi Partai Golkar pada Pilkada Mengikat Pimpinan Baru

Kompas.com - 22/11/2017, 19:20 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum DPP Partai Golkar, Idrus Marham, menegaskan bahwa rekomendasi calon kepala daerah pada Pilkada Serentak 2018 yang dikeluarkan partainya takkan berubah meski pimpinan berganti.

Kondisi ini disebabkan Ketua Umum DPP Golkar nonaktif, Setya Novanto, ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lantaran terjerat kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP.

"Kami sudah katakan bahwa keputusan-keputusan sebelumnya itu adalah keputusan kelembagaan," ujar Idrus di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (22/11/2017).

"Yang memutuskan adalah lembaga bukan perorangan dan karena itu mengikat siapa pun pimpinannya," kata dia.

(Baca juga: Jusuf Kalla Enggan Campuri Urusan Pergantian Pimpinan Golkar)

Karena itu, Idrus memastikan bahwa rekomendasi untuk calon baik kepala daerah, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, tidak akan berubah.

"Kami pastikan itu tak akan berubah," ujar Idrus.

Soal daerah yang belum dikeluarkan rekomendasinya, menurut Idrus, partainya akan segera mengeluarkan nama-nama calonnya.

"Yang belum tentu akan dibicarakan sesuai mekanisme yang ada. Golkar memiliki satu tim yang diberi nama Pilkada Pusat. Nah tim inilah yang memproses, setelah itu nanti dikonsultasikan secara bersama-sama untuk ditetapkan," kata Idrus.

(Baca juga: Kata Ridwan Kamil soal Usulan Evaluasi Rekomendasi Golkar)

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi sebelumnya menganggap bahwa rekomendasi calon kepala daerah dari partainya untuk Pilkada Serentak 2018 perlu dievaluasi.

Apalagi, setelah Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto resmi ditahan di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, sejak tadi malam, Minggu (19/11/2017).

Evaluasi itu kata Dedi perlu dilakukan untuk menyapu bersih kontestasi Pilkada serentak mendatang yang diikuti calon-calon dari partai berlambang pohon beringin tersebut.

(Baca juga: Kata Ridwan Kamil soal Usulan Evaluasi Rekomendasi Golkar)

Sedangkan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, tak seharusnya rekomendasi calon kepala daerah berubah meski pimpinan partainya berganti.

Ace mengakui bahwa politik bersifat dinamis dan perubahan rekomendasi calon kepala daerah pada pilkada mendatang dari partainya tetap dimungkinkan karena satu hal dan lainnya.

Meski demikian, ia berharap pimpinan baru Partai Golkar tak akan mengubah rekomendasi calon kepala daerah pada Pilkada 2018 yang telah diputuskan sebelumnya.

Sebab, hal itu dinilainya akan berpengaruh terhadap strategi pemenangan calon yang telah disiapkan partainya.

Kompas TV Menurut pelaksana tugas Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham, keduanya diusung atas dasar rekomendasi dari sejumlah ulama, kyai, dan pengasuh pondok pesantren.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com