JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar tujuh orang penyidik KPK mendatangi RS Medika Permata Hijau, tempat Ketua DPR Setya Novanto dirawat pasca-mengalami kecelakaan.
Tujuan mereka tentu untuk mengecek kondisi tersangka kasus korupsi KTP elektronik (e-KTP), yang kini ditetapkan buron.
"Penyidik KPK minta izin ke saya untuk menengok karena di depan kamarnya beliau (Novanto) oleh doktor sendiri ditempel ini ya, lihat sendiri (pengumuman bahwa pasien tidak bisa dibesuk)," ujar pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, Jakarta, Jumat (17/11/2017) dini hari.
Namun, dari tujuh penyidik yang terlihat hadir di RS Medika Permata Hijau, hanya tiga yang diperbolehkan masuk ke ruang rawat Novanto.
(Baca juga: KPK: Kecelakaan Novanto Tak akan Hambat Proses Penanganan Kasus e-KTP)
"Sudah, (penyidik) sudah lihat (Novanto). Bahkan mereka sampai ambil video, sudah dikirim ke bosnya, mungkin bosnya puas," kata Fredrich.
Sebelumnya, para penyidik KPK memutuskan untuk bermalam di RS Medika Permata Hijau. Hal itu dilakukan untuk menjaga Setya Novanto yang sempat menghilang Kamis malam kemarin, saat penyidik KPK berupaya menjemput paksa.
(Baca: Jaga Setya Novanto, Penyidik KPK Bermalam di RS Medika Permata Hijau)
Namun, para penyidik tersebut konsisten tutup mulut bila ditanya olah para awak media. Beberapa penyidik juga sempat pergi ke mini market yang berada tidak jauh dari dari RS Medika.
Sementara sebagian lagi berjaga di lantai 3, tempat ruang VIP berada. Di lantai itu pula Novanto dirawat.