Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Setya Novanto, Penyidik KPK Bermalam di RS Medika Permata Hijau

Kompas.com - 17/11/2017, 04:45 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi memutuskan untuk bermalam di RS Medika Permata Hijau.

Hal itu dilakukan untuk menjaga tersangka kasus korupsi KTP elektronik (e-KTP) Setya Novanto. Ketua DPR itu dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Jumat (17/11/2017) dini hari, beberapa penyidik sempat lalu lalang melewati lobi rumah sakit yang berada di Jalan Raya Kebayoran Lama, Kebun Jeruk, Jakarta Barat.

Namun, para penyidik tersebut konsisten tutup mulut bila ditanya olah para awak media. Beberapa penyidik juga sempat pergi ke minimarket yang berada tidak jauh dari dari RS Medika.

Sementara sebagian lagi berjaga di lantai 3, tempat ruang VIP berada. Di lantai itu pula Novanto dirawat.

(Baca juga: KPK: Kecelakaan Novanto Tak akan Hambat Proses Penanganan Kasus e-KTP)

Keputusan para penyidik KPK bermalam di RS Medika Permata Hijau juga dikonfirmasi oleh pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi.

"Orang KPK ngotot pengin ketemu doktor. Padahal, tahu kan doktor datangnya pukul 07.00 (pagi) kadang pukul 08.00. Saya bilang, 'kembalilah pukul 07.00 dan 08.00'. Dia bilang, 'Kami mau tunggu, mau telepon'," ujar Fredrich.

"Saya bilang ratusan kali enggak bisa. Terus mau apa? 'Ya terus saya mau tunggu di sini'. Ya sudah saya bilang, 'Kamu tunggu sendiri, tetapi kami tidak mengizinkan untuk masuk kamar lagi. Silahkan tunggu di lorong, mau duduk, mau tidur, silahkan'," kata dia.

Fredrich mengaku tidak mau ikut campur dengan keputusan penyidik bermalam di RS Medika Permata Hijau. Namun, Fredrich menyayangkan sikap penyidik tersebut.

Meski begitu, ia tidak mau ambil pusing memikirkan para penyidik KPK. Lantaran mengaku sudah capek, Fredrich memilih untuk pulang.

"Karena security rumah sakit sudah minta agar mereka keluar, mereka tetap enggak mau. Padahal di ruang VIP itu ada empat keluarga pasien, yang satu sakitnya cukup kronis, harusnya pikir dong," ucap dia.

Kompas TV KPK langsung mengirim tim untuk melakukan validasi kondisi terkini Novanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com