Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik yang Dibeli Jokowi dan Presiden Korsel Akhirnya Dibayar

Kompas.com - 09/11/2017, 20:04 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Batik yang dibeli Presiden Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in saat saat blusukan ke Bogor Trade Mall, Kamis (9/11/2017) sore, akhirnya sudah dibayar.

Awalnya, tak ada satupun perangkat kepresidenan yang membayar kedua baju batik lengan pendek seharga Rp 100.000 tersebut.

Setelah Jokowi dan Moon Jae-in menjajalnya, kedua baju itu langsung dibungkus dan dibawa oleh salah seorang staf protokol Istana.

(Baca juga: Batik Rp 100.000 yang Dibeli Jokowi dan Presiden Korsel Belum Dibayar)

 

"Belum dibayar," kata salah satu penjaga toko kepada Kompas.com sesaat setelah Jokowi dan seluruh rombongannya meninggalkan toko sekitar pukul 17.00 WIB.

"Mungkin nanti," sambung Kiki, kepala toko, sambil tersenyum.

Namun, saat Kompas.com menghubungi Kiki melalui sambungan telpon sekitar 2 jam kemudian, tepatnya pukul 18.19 WIB, ia mengaku bahwa baju tersebut masih belum juga dibayar.

Kompas.com pun menginformasikan hal ini kepada Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Bey Machmudin.

Presiden Joko Widodo dan Presiden Korsel Moon Jae-in menjajal batik di salah satu toko di Bogor Trade Mall di Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/11/2017).KOMPAS.com/Ihsanuddin Presiden Joko Widodo dan Presiden Korsel Moon Jae-in menjajal batik di salah satu toko di Bogor Trade Mall di Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/11/2017).

 

Bey mengaku akan mengecek permasalahan ini terlebih dahulu. Pukul 19.27 WIB, Bey mengabarkan bahwa baju itu sudah dibayar.

Beberapa menit kemudian, Kiki juga menginformasikan bahwa sudah ada orang Istana yang datang ke toko dan membayar kedua baju tersebut.

Salah paham

Bey mengatakan, pihak Istana tidak ada yang membayar kedua baju tersebut karena mengira tak jadi dibeli.

"Tadi posisinya barangnya juga tidak ada yang ambil," kata Bey.

Namun, Kiki memastikan bahwa kedua baju tersebut sudah diambil dan dibawa oleh salah seorang staf protokol kepresidenan.

Kiki menambahkan, orang Istana yang datang ke tokonya untuk membayar baju tersebut juga tidak menjelaskan kenapa tidak membayar dari awal.

"Kurang tahu kelupaan atau apa," kata Kiki.

Seperti diberitakan, blusukan ke Bogor Trade Mall ini dilakukan di sela-sela kunjungan Presiden Korsel ke Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis sore.

Moon Jae-in tiba di Istana Bogor pukul 15.56 WIB.

Limousine yang ditumpanginya berhenti tepat di sisi timur Istana dimana Jokowi dan Ibu Negara Iriana sudah menunggu bersama anak-anak sekolah yang mengenakan berbagai pakaian adat Nusantara.

Setelah disambut di halaman Istana, Jokowi dan Iriana kemudian mengajak Presiden Korsel serta sang istri mengikuti prosesi upacara penyambutan dengan mendengarkan lagu kebangsaan kedua negara, upacara jajar pasukan, dan penembakan meriam.

Acara kemudian dilanjutkan pengisian buku tamu dan sesi foto bersama di salah satu ruang utama di Istana Bogor. Setelah itu, Jokowi langsung mengajak tamunya blusukan ke mal.

Kompas TV Beli Jaket di Bandung, Presiden Jokowi Dapat Diskon 20%
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com