Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya soal Warna Pakaian, Iriana Jawab 'Biar Cetar'

Kompas.com - 07/11/2017, 12:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Keluarga Presiden Joko Widodo kompak mengenakan pakaian adat Jawa berwarna oranye ketika prosesi siraman menjelang pernikahan Kahiyang Ayu dan Muhammad Bobby Nasution, Selasa (7/11/2017).

Untuk laki-laki, yakni Presiden Jokowi serta dua putranya, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep mengenakan beskap oranye dengan blangkon dan kain cokelat.

Cucu Jokowi, Jam Ethes Srinarendra mengenakan pakaian serupa.

Untuk perempuan, warna pakaiannya pun senada. Ibu Negara Iriana Jokowi dan istri Gibran, Selvi Ananda mengenakan kebaya dengan warna oranye. Tentunya dengan sanggul di kepala.

Rupanya, warna seragam itu merupakan pilihan Iriana.

"Kalau ini (seragam) urusannya Ibu," ujar Jokowi, usai prosesi siraman.

(Lihat: VIDEO: Jokowi Pasang Bleketepe)

Iriana menjawab singkat saja saat ditanya oleh wartawan mengapa warna oranye dipilih untuk pakaian seragam keluarga.

"Biar cetar," ujar Iriana sembari tertawa.

Prosesi siraman diawali acara pengajian yang mengundang ibu-ibu pengajian tetangga dan saudara.

(Baca juga : Harunya Perasaan Jokowi Saat Kahiyang Sungkem...)

Usai itu, masuk ke acara peletakan 'beleketepe'. Jokowi meletakan anyaman dari daun kelapa yang masih hijau di depan kediamannya.

Secara filosofis, pemasangan anyaman daun kelapa itu berarti ajakan orangtua yang hendak menikahkan anaknya kepada semua orang yang terlibat dalam hajatan itu untuk sama-sama menyucikan hati.

Siraman menjadi puncak prosesi pada Selasa pagi. Secara bergantian, Jokowi, Iriana serta keluarga lain menyiramkan air kembang ke tubuh Kahiyang.

Terakhir, Kahiyang melakukan sungkem ke sang ayah dan ibu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com