Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Kompas: Citra TNI Naik hingga 94 Persen, Citra DPR Terendah

Kompas.com - 21/10/2017, 07:12 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS. com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) dianggap memiliki citra paling baik di antara jajaran institusi dan kelembagaan di Indonesia. Berdasarkan hasil survei yang dirilis Penelitian dan Pengembangan Kompas, sebanyak 94 persen responden menilai TNI sebagai institusi yang memiliki citra baik, dan hanya empat persen responden yang memandang buruk TNI.

Indikator citra baik itu meningkat 3,2 persen dari survei Litbang Kompas pada periode sebelumnya.

Berdasarkan survei Kompas sebelumnya, penilaian baik terhadap TNI pada Januari 2015 adalah 91,2 persen. Angka teraebut cenderung stabil, bahkan mulai naik pada April hingga Oktober 2017.

Sementara itu, posisi kedua ditempati oleh Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) dengan 87,3 persen responden yang menganggap baik. Sementara responden yang menganggap citra KPK buruk sebanyak 9,3 persen.

(baca: Survei Kompas: 88,4 Persen Responden Anggap Narkoba Ancam Ketahanan Bangsa)

Pada Januari 2015, pandangan positif responden terhadap KPK sebesar 88,5 persen. Setelah itu, angkanya sempat merosot. Penilaian baik terhadap KPK kembali meningkat sejak awal 2017 hingga saat ini.

Institusi dengan citra positif selanjutnya ditempati Polri pada posisi ketiga. Korps Bhayangkara itu mendapat penilaian baik dari responden sebesar 70 persen dan buruk sebesar 27,8 persen.

Posisi selanjutnya ditempati oleh Mahkamah Konstitusi dengan penilaian baik responden sebesar 68,9 persen dan 10,4 persen responden mengatakan buruk.

Kemudian, sebanyak 64,3 persen responden menilai Mahkamah Agung memiliki citra yang baik, dan 22,8 reaponden mengatakan institusi tersebut buruk.

Adapun kejaksaan menduduki peringkat berikutnya dengan penilaian baik responden sebesar 58,8 persen, sedangkan 31,6 responden memberikan penilaian buruk terhadap Kejaksaan.

Sebanyak 51,7 persen responden menilai Dewan Pimpinan Daerah memiliki citra yang baik, sementara 37 persen responden menilainya buruk.

Partai politik dianggap baik.oleh 47,2 persen responden. Sedangkan 43,5 persen responden menilainya buruk.

Posisi terakhir dengan nilai citra terendah ditempat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mendapat nilai baik dari 42,2 responden sedangkan mayoritas responden, tepatnya sebesar 52,3 persen menganggap citra DPR buruk.

Berdasarkan survei Litbang Kompas dalam beberapa periode, grafik citra DPR cenderung naik turun. Pada Januari 2015, penilaian baik terhadap DPR sebesar 62,1 persen.

Setelah itu, angkanya turun. Penilaian baik responden terhadap DPR sempat naik lagi pada Oktober 2015. Lalu kemudian kembali turun ke angka 40 persen pada April 2017.

Meski begitu, mulai dari April hingga Oktober 2017 penilaian positif terhadap DPR naik hingga enam persen.

Survei Litbang Kompas menggunakan metode pemilihan sampel acak bertahap (multistage random sampling). Populasinya adalah seluruh WNI berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah yang memiliki hak pilih dalam pemilu.

Adapun jumlah sampelnya 1.200 responden yang diambil dari 32 provinsi di Indonesia. Margin of error kurang lebih sebesar 2,83 pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Kompas TV Di usia yang seharusnya sudah matang, DPR masih banyak mendapat sorotan negatif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com