Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mendagri soal Modus Korupsi Pejabat Daerah

Kompas.com - 04/10/2017, 18:30 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bercerita mengenai berbagai macam modus korupsi yang dilakukan oleh para pejabat daerah pada Simposium Nasional tentang otonomi daerah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/10/2017).

Tjahjo menceritakan, ada suatu daerah yang Kantor DPRD-nya pernah didatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena seluruh anggotanya menerima uang sebesar Rp 5 juta sebelum rapat.

"Ini memang saking bodohnya atau saking pinternya. Wali Kota ini hanya membagi uang Rp 5 ke anggota DPRD. Yang bagi langsung Wali Kota di hotel bintang lima, ada CCTV-nya. Jelas-jelas, ini musibah yang paling menyedihkan," kata Tjahjo.

Tjahjo juga mengisahkan modus pejabat daerah dalam melobi pejabat pemerintah pusat, dan itu sempat terjadi di kementeriannya.

Baca: ICW: Modus Korupsi APBD Bukan Hanya di SKPD, tetapi Libatkan DPRD

Ia mengaku pernah mendapati seorang sekretaris daerah yang menginstruksikan beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyumbang sejumlah uang untuk memberikan suap kepada pejabat di kementeriannya.

Uang tersebut diletakkan dalam amplop yang disisipkan di bawah makanan yang menjadi buah tangan dari pejabat daerah kepada pejabat di Kementerian Dalam Negeri.

Saat itu, Tjahjo bertanya kepada KPK dan mereka mengaku memperoleh informasi tersebut dari SKPD lain yang justru melaporkannya kepada KPK.

"Tapi sampai KPK tahu di bawah lumpia itu ada amplopnya dan lebih bodoh lagi amplop itu ditulis namanya kepada ini, kepada itu. Saya tanya kepada KPK kok bisa tahu bagaimana, ya kembali lagi dari unsur pemda sendiri (yang lapor KPK)," papar dia.

Oleh karena itu, Tjahjo meminta semua lembaga terkait dalam pemberantasan korupsi memahami benar modus yang dilakukan oleh para pejabat daerah.

"Apalagi ini sudah masuk dana desa, aparatur desanya juga kita tingkatkan (pengawasannya), perangkatnya mampu menyusun perencanaan program desanya bagaimana menyusun manajemennya," kata Tjahjo.

Kompas TV Mendagri Belum Tunjuk Plt Gantikan Bupati Kutai Kartanegara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com